Jadi Penyebab Kematian Istri Aktor Gene Hackman, Kenali Hantavirus yang Dibawa Tikus

6 days ago 12
Jadi Penyebab Kematian Istri Aktor Gene Hackman, Kenali Hantavirus yang Dibawa Tikus Tikus merupakan hewan pembawa virus hanta.(Joshua J Cotten/ Unsplash)

PADA Jumat (7/3) waktu Amerika Serikat, pihak berwenang di negara bagian New Mexico mengumumkan bahwa penyebab kematian istri aktor legendaris Gene Hackman, Betsy Arakawa, adalah akibat infeksi virus Hanta atau Hantavirus. Arakawa dan Hackman sama-sama ditemukan meninggal dunia di rumahnya di New Mexico pada 26 Februari 2025.

Namun, berdasarkan otopsi, Arakawa, 65, dinyatakan meninggal pada 11 Februari 2025 akibat infeksi virus hanta pada paru-paru atau dinamakan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Sementara Hackman, 95, meninggal 18 Februari akibat penyakit jantung berat. Hackman yang juga menderita Alzheimer diyakini bahkan tidak mengetahui istrinya meninggal dan selama delapan hari linglung di rumah tersebut. Lambungnya yang kosong menandakan bahwa Hackman juga kelaparan.

Atas penyebab meninggalnya Arakawa itu, Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof Tjandra Yoga Aditama, memberikan penjelasan soal hantavirus. Pria yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Adjunct Profesor Griffith University, Brisbane Australia, ini menjelaskan bahwa infeksi virus Hanta merupakan suatu infeksi yang jarang tapi dapat fatal akibatnya, dengan angka kematian 38-42%.

Dalam keterangannya yang diterima Media Indonesia, Sabtu (8/3), Tjandra menjelaskan bahwa manusia dapat tertular virus Hanta lewat binatang seperti tikus (“rat”) dan mencit (“mice”), khususnya kalau orang terpapar dengan urin atau liur binatang itu. Sebenarnya bisa juga tertular karena gigitan atau cakaran tikus dan mencit itu, tapi ini bentuk penularan yang jarang terjadi.

Gejala

Tjandra menyebut bahwa gejala Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) biasanya muncul satu sampai 8 minggu sesudah terpapar dengan tikus atau mencit yang terinfeksi virus. Gejala awal dari infeksi paru-paru akibat virus ini dapat berupa demam, lemah, nyeri otot yang utamanya pada otot besar seperti pinggul, punggung dan bahu.

Selanjutnya, sekitar separuh pasiennya juga mengalami sakit kepala, pusing, menggigil dan keluhan perut seperti nyeri, mual dan muntah. Sesudah 4 sampai 10 hari sesudah gejala bermula maka gejala perberatan akan mulai dirasakan. Ini dapat berupa batuk dan sesak napas. Kemudian karena rongga paru terisi air maka pasiennya akan merasa berat dan tertekan di dada.

Tjandra menjelaskan, sampai sekarang belum ada pengobatan spesifik untuk infeksi virus Hanta. Pasien akan mendapat terapi suportif, hidrasi dan juga penanganan sesuai gejala dan masalah kesehatan yang ada. Pencegahan terbaik tentunya adalah menghindari kontak dengan air kencing, atau liur atau bahan lain dari tikus dan mencit, dan memang baiknya tikus jangan berkeliaran disekitar rumah kita. 

Ia menambahkan, data resmi Kementerian Kesehatan melalui laman “InfeksiEmerging” menyebutkan bahwa situasi persebaran Hantavirus di Indonesia, baik pada hewan ataupun manusia belum banyak diketahui. Beberapa penelitian atau publikasi menyatakan adanya infeksi Hantavirus dan virus Seoul pada manusia di Indonesia.

Selain itu, keberadaan Hantavirus pada vektor (rodensia) melalui Hasil Riset Khusus Vektor dan Reservoir (Rikhus Vektora) yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (BaLitBangKes) pada tahun 2015-2018 di 29 provinsi mengemukakan bahwa infeksi Hantavirus pada rodensia ditemukan  tersebar pada berbagai tipe habitat seperti pemukiman, lahan pertanian, maupun hutan.

Riset Khusus Vektor dan Reservoir telah dilakukan sejak saya menjadi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sampai tahun 2015 yang lalu. Tjandra menekankan dengan Adanya laporan kasus HPS pada istri Gene Hackman ini maka seharusnya akan membuat lebih waspada dan juga lebih siaganya sistem surveilans kesehatan di negara kita. (M-1) 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |