
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah terbatas, pada perdagangan Rabu 4 Juni 2025. Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus menyebut pelemahan itu dipicu factor global, utamanya terkait dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang resmi menandatangani penaikan tarif baja dan aluminium dari sebelumnya 25% menjadi 50% mulai hari ini.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG hari ini berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance 7.020 - 7.160. Potensi menguat terbuka, namun terbatas," ujar Nico, panggilannya di Jakarta, Rabu.
Nico menjelaskan, bagi Trump, menaikkan tarif akan memberikan dukungan lebih besar kepada industri, serta mengurangi ancaman terhadap keamanan nasional yang ditimbulkan oleh impor barang-barang baja dan aluminium serta turunannya.
Alhasil, harga aluminium dan baja berjangka di AS mengalami kenaikan yang mendorong kenaikan harga saham produsen baja dan aluminium di AS, serta akan meningkatkan biaya bahan bangunan yang penting.
“Hal ini tentu semakin mempersulit negara yang melakukan ekspor baja dan aluminium, yang tentu saja juga akan semakin memperkeruh suasana untuk mencapai kesepakatan,” ujar Nico.
Seiring kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Trump, The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproyeksikan penurunan pertumbuhan ekonomi global. OECD menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari sebelumnya 3,3% pada tahun 2024 menjadi 2,9% pada tahun ini. (Ant/E-3)