
HARGA properti di Bali terus meningkat dari tahun ke tahun dengan proyeksi kenaikan dua kali lipat dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun. Hal ini didorong oleh perbaikan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi. Pasar penyewaan properti di Bali pun menawarkan imbal hasil sewa (rental yield) yang menjanjikan, terutama di daerah yang menjadi incaran para wisatawan.
"Situs The Bali Homes menyebut, vila di lokasi populer dapat menghasilkan imbal hasil sewa kotor antara 7%-15%. Kondisi ini didorong oleh persewaan liburan jangka pendek dan meningkatnya kehadiran digital nomad (pekerja remote) yang mencakup 20% dari pasar persewaan jangka panjang," ujar ungkap Shanny Poijes, Managing Director Core Concept Living, dalam keterangannya, Kamis (12/6).
Kabupaten Badung juga dikenal sebagai daerah yang prospektif untuk investasi, terutama di sektor properti. Pada 2021, Badung menduduki peringkat pertama dalam indeks permintaan properti, disusul oleh Denpasar, Gianyar, Jimbaran, dan Tabanan. Kawasan ini juga merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Metropolitan Bali yang meliputi Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita).
Riset yang dilakukan Rumah123 mengungkap, terjadi lonjakan permintaan properti oleh warga negara asing (WNA) di Kabupaten Badung yang mencapai 92,1% pada 2023. Pertumbuhan permintaan properti yang signifikan oleh investor asing tersebut juga diikuti oleh kota-kota lain seperti Denpasar (81,3%), Surabaya (49,6%), dan Jakarta Utara (46%).
Kawasan seperti Munggu dan Seseh di Kabupaten Badung mulai diminati baik oleh investor maupun mereka yang ingin tinggal di Bali. Daerah tersebut menawarkan lingkungan asri dengan hamparan sawah luas yang ideal bagi investor pemula. "Tidak mengherankan jika kawasan Munggu di Kabupaten Badung mulai diincar sebagai lokasi menarik bagi mereka yang ingin tinggal atau berinvestasi properti di Bali," ungkap Shanny.
Sebagai daerah yang sedang berkembang, Munggu menawarkan kenaikan harga properti yang signifikan, terutama ditopang oleh peningkatan infrastruktur jalan yang baik, peningkatan akses telekomunikasi, dan rencana perluasan bandara internasional baru di Bali Utara senilai Rp150 triliun yang mampu menampung 20 juta penumpang per tahun. Hasil sewa properti di Munggu diperkirakan sebesar 8%-12% yang didorong oleh kedekatannya dengan tempat wisata populer seperti Canggu dan Pererenan.
Pada akhir tahun ini, pihaknya akan merilis proyek perdana yang digadang sebagai hunian bergaya Skandinasia pertama di Bali. Menurut rencana, proyek ini bakal diluncurkan pada Oktober dan mulai dibangun pada Desember. Serah terima akan dilakukan pada kuartal keempat 2027. (Ant/I-2)