AKTIVITAS Sesar Besar Sumatra pada segmen Toru kembali memicu gempa bumi di wilayah Tapanuli Utara, Sumut, dan sekitarnya yang terjadi pada, Selasa (18/3) pagi.
Gempa berkekuatan magnitudo 3,3 itu terjadi pukul 09.16 WIB dengan episenter di koordinat 1.82° LU dan 99.14° BT, sekitar 28 km barat laut Tapanuli Selatan, pada kedalaman 4 km.
Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Hendro Nugroho, gempa yang terjadi di Tapanuli Utara (Taput) termasuk kategori dangkal dan merupakan bagian dari rangkaian gempa kembar yang terjadi di daerah Tapanuli Utara pada hari yang sama.
“Gempa ini dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatra yang memang aktif di wilayah ini. Dengan kedalaman hiposenter yang hanya 4 km, dampaknya lebih terasa di permukaan,” ungkapnya.
Guncangan gempa dilaporkan terasa di Kecamatan Pahae Julu dengan skala intensitas III MMI, yang berarti getaran dirasakan nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk besar melintas.
Hendro mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi yang telah terverifikasi,” ujarnya.
Dia juga mengingatkan masyarakat untuk selalu siap menghadapi kemungkinan gempa susulan. Mengingat aktivitas seismik di daerah ini cukup tinggi, penting untuk mengetahui langkah mitigasi gempa.
Seperti mengenali titik aman di dalam rumah, menyiapkan tas darurat, serta memahami jalur evakuasi. Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas gempa, BMKG menyediakan berbagai kanal resmi, termasuk media sosial.
Tapanuli Utara dan wilayah sekitarnya dikenal sebagai kawasan rawan gempa akibat keberadaan Sesar Besar Sumatra yang membentang dari Aceh hingga Lampung. Segmen Toru, tempat gempa ini berpusat, merupakan salah satu bagian dari sesar yang sering memicu aktivitas seismik.
Wilayah Sumut tercatat telah mengalami beberapa gempa besar akibat aktivitas sesar ini, seperti pada Oktober 2022. Gempa berkekuatan M5,8 juga mengguncang wilayah Taput dan menyebabkan kerusakan cukup parah di Tarutung.
Beberapa bangunan mengalami retak, sementara akses jalan sempat terganggu akibat tanah longsor yang dipicu getaran. Gempa besar juga terjadi di Mandailing Natal pada Januari 2020 dengan kekuatan M6,1, yang mengakibatkan ratusan rumah rusak dan beberapa korban luka. (YP/E-4)