4 days ago
7
Aktivitas pembuangan sampah di TPA Sarimukti(MI/DEPI GUNAWAN)
PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menargetkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka beroperasi pada 2028. Saat ini, TPPAS Legok Nangka dalam tahap menunggu legal opinion dari PLN berkaitan dengan upaya menghasilkan listrik dari sampah.
Bersamaan dengan pengoperasian TPPAS Legok Nangka, Pemprov Jabar juga bakal langsung menutup operasional TPA Sarimukti di Cipatat, Bandung Barat, karena overload dan rawan longsor.
"Jadi kami balapan penyelesaian Legok Nangka dan Sarimukti juga berakhir di tahun 2028. Jadi ketika Sarimukti ditutup, Legok Nangka dibuka," kata Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, Senin (10/3).
Sambil menunggu TPPAS Legok Nangka beres, di TPA Sarimukti tengah disiapkan lahan seluas 6,5 hektare sebagai zona baru pembuangan sampah. Proses akhir tinggal pemasangan geomembrane yang ditargetkan rampung pada Mei mendatang.
"Saat ini kami sedang finishing touch zona 5, luasnya 6,5 hektare. Pekerjaan utamanya senilai Rp20 miliar sudah selesai. Jika itu beres, zona 5 bisa langsung dioperasikan," bebernya.
Kondisi TPA Sarimukti sudah overload untuk menampung sampah dari wilayah Bandung Raya. Hanya zona 3 yang masih bisa digunakan namun itu pun hanya tinggal menyisakan 20% saja.
"Dengan kondisi ini, paling tidak TPA Sarimukti bisa bertahan sekitar 3,5 tahun lagi. Kami targetkan Legok Nangka bisa segera beres," tuturnya.
Hingga 3 tahun mendatang, ia menambahkan, bahwa kuota buang sampah ke TPA Sarimukti untuk 4 kabupaten dan kota di Bandung Raya tetap tidak ada penambahan ritase atau masih sesuai kesepakatan. Yakni Kota Bandung sebanyak 146 ritase, Kota Cimahi 17 Ritase, Kabupaten Bandung 40 ritase dan Bandung Barat 17 ritase.
"Setelah zona 5 atau zona baru beroperasi pada Mei mendatang, kami pastikan tidak ada penambahan ritase untuk kabupaten dan kota. Jatahnya akan sesuai dengan kesepakatan hingga TPA Sarimukti ditutup pada awal 2028," tandasnya.
