Fintech Indonesia Mulai Ekspansi ke Filipina

12 hours ago 7
Fintech Indonesia Mulai Ekspansi ke Filipina Ilustrasi.(Freepik)

PLATFORM investasi asal Indonesia, Pluang, menjadi fintech pertama dalam program Strategic Sandbox (StratBox) yang berada di bawah naungan PhiliFintech Innovation Office (PhiliFINNO) dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina. Fintech itu diizinkan menguji model penyediaan akses untuk saham fraksional AS di Filipina dengan teregulasi, kelas aset yang sebelumnya tidak tersedia secara lokal bagi sebagian besar investor ritel di sana.

Program percontohan ini memungkinkan masyarakat Filipina berinvestasi di saham-saham AS dengan modal mulai dari PHP100 (setara dengan Rp29.000) dan memberikan eksposur terhadap 30 perusahaan besar yang terdaftar di bursa AS, seperti NVIDIA, Apple, Meta, Amazon, Tesla, dan lainnya. Pemesanan saham dilakukan saat jam pasar AS berlangsung. 

Pengguna bertransaksi dalam dolar AS dan deposit dana ke platform dilakukan melalui peso Filipina. Produk ini dirancang dengan etos kemudahan dan aksesibilitas dan memberi jalan bagi masyarakat luas untuk berinvestasi di pasar global melalui platform lokal yang terjamin regulasinya. Ini membuka peluang bagi warga Filipina yang sebelumnya masih minim akses ke kanal investasi tradisional untuk mulai membangun kesejahteraan lintas generasi sesuai cara dan gaya berinvestasi mereka sendiri.

"Dengan pasar saham AS yang baru saja mencapai rekor tertinggi ditambah dengan revolusi AI yang mengubah lanskap ekonomi global, kini masyarakat Filipina dapat langsung mengakses peluang investasi di sektor-sektor paling transformatif dunia, mulai dari AI, energi hijau, bioteknologi, hingga lainnya. Untuk pertama kali, mereka bisa membangun kesejahteraan dari peluang yang sebelumnya hanya menjadi impian generasi terdahulu," ujar Richard Chua, Co-founder Pluang.

Pluang secara resmi mengajukan proposal untuk masuk ke tahap ruang uji coba, atau biasa dikenal sebagai sandbox, pada 2024. Dalam fase pengujian ini, akses produk dibatasi untuk 1.000 pengguna dan dikenakan batasan volume transaksi. Hal ini sesuai dengan rekomendasi SEC guna memastikan pemantauan yang ketat, kesiapan operasional, dan kendali regulasi. Proses KYC (Know Your Customers) dan AML (Anti Money Laundering) tidak lupa diterapkan.

"Inti dari misi Securities and Exchange Commission ialah mendorong terciptanya pasar modal yang adil, efisien, dan transparan; melindungi kepentingan investor publik; serta mendukung sektor korporasi yang dinamis. Sejalan dengan mandat tersebut, kami secara aktif menyambut inovasi yang dapat meningkatkan layanan keuangan, memperluas akses, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Komitmen kami adalah menciptakan lingkungan agar inovasi yang bertanggung jawab dapat terus berkembang, memastikan bahwa manfaat dari teknologi-teknologi baru dapat dirasakan masyarakat Filipina," ujar Emilio Benito Aquino, Chairperson SEC Filipina, sebagaimana dikutip langsung pada acara SEC StratBox: PhilFINNO's First Strategic Sandbox. (Ant/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |