DPR Kecam Tewasnya Enam Guru dan Nakes di Yahukimo Akibat Serangan OPM

1 month ago 21
DPR Kecam Tewasnya Enam Guru dan Nakes di Yahukimo Akibat Serangan OPM Ilustrasi.(MI)

ENAM guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas akibat serangan OPM Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pada 21 Maret 2025. Para korban diserang saat berada di rumah dinas mereka, yang kemudian dibakar oleh OPM. Insiden ini juga menyebabkan evakuasi 46 guru dan tenaga kesehatan dari wilayah tersebut ke Wamena dan Sentani untuk alasan keamanan. 

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengecam tindakan kekerasan dan pembunuhan yang menimpa guru dan tenaga kesehatan di Papua sebagai pelanggaran terhadap hak asasi manusia. 

“Kami sangat prihatin dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas pendidikan dan kesehatan yang terdampak,” jelas Hetifah, melalui keterangan tertulis, Minggu (23/3).

Hetifah mendorong kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk meningkatkan perlindungan bagi guru dan tenaga kesehatan di daerah rawan konflik, dan mengusulkan penempatan personel keamanan di wilayah-wilayah rawan untuk mencegah kejadian serupa.

“Ketiga, Komisi X mendorong pemerintah, khususnya kementerian bidang pendidikan, kementerian kesehatan, dan aparat keamanan, untuk memastikan keselamatan tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, dengan menempatkan mereka di lingkungan yang lebih aman dan kondusif sesuai dengan kebijakan penugasan yang tepat,” ujar Politisi Fraksi Partai Golkar itu.

Hetifa meminta pemerintah untuk melakukan pendekatan holistik dalam penyelesaian konflik di Papua, tidak hanya menggunakan pendekatan keamanan, tetapi juga pendekatan dialog dan kesejahteraan melalui pendidikan yang berkualitas, fasilitas kesehatan yang memadai, dan pembangunan ekonomi yang inklusif.

Selain itu, Hetifah mendorong penguatan regulasi dan peningkatan anggaran untuk sektor pendidikan dan kesehatan di Papua, termasuk alokasi dana untuk perlindungan tenaga pendidik dan kesehatan, serta mengkaji kemungkinan regulasi baru atau revisi kebijakan guna memberikan jaminan keamanan bagi mereka yang bertugas di daerah konflik.

“Demikian catatan Komisi X DPR-RI. Kami akan terus melakukan pengawasan atas tindak lanjut dan langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam menangani kasus ini, termasuk mengundang pihak mitra Komisi X DPR RI terkait dalam rapat kerja untuk membahas solusi jangka panjang,” pungkasnya

Sebelumnya, OPM Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dalam keterangan mereka mengaku bertanggungjawab atas tewasnya enam guru dan tenaga kesehatan di Distrik Anggruk, Yahukimo dan mengatakan tersebut dilakukan oleh Ohyon Elambu bersama Yosua Sobolim, anggota kelompok bersenjata yang berbasis di Anggruk dan Sisipia, Yahukimo. Mereka menuding para korban guru dan tenaga kesehatan tersebut sebagai mata-mata militer Indonesia. 

OPM dengan bangga menegaskan mereka tak akan membiarkan aksi mata-mata yang menyaru sebagai guru maupun tim medis. OPM menyebut aaksi pembunuhan enam guru dan tenaga medis tersebut sebagai reaksi. 

Pemimpin TPNPB-OPM Kodap XVI Yahukimo Elkius Kobak memberikan perintah kepada para kombatannya untuk menargetkan para guru dan tenaga medis, setelah mendengar siaran televisi yang menayangkan ucapan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tentang peran TNI di Papua. Menurut OPM, Panglima TNI menyampaikan bahwa para anggota militernya berdinas di Papua sebagai guru-guru dan tenaga-tenaga medis. (Faj/P-3)
 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |