
IGA Swiatek menanggapi spekulasi yang beredar di sejumlah media di negara asalnya dan di sosial media yang menyebut petenis Polandia itu tidak akan serius bermain di musim lapangan rumput.
"Selama beberapa hari terakhir, saya melihat jutaan komentar yang tidak benar. Saat ini ada begitu banyak teori, yang menurut saya tidak benar, khususnya di media Polandia," kata Swiatek dalam konferensi pers pascaturnamen Internazionali d'Italia di Roma, dikutip dari WTA, Rabu (7/5).
Swiatek memahami perannya sebagai selebritas dengan predikat juara Roland Garros empat kali dan petenis peringkat 2 dunia saat ini.
"Kalian suka membuat beberapa artikel yang akan menarik perhatian orang -- saya mengerti. Itu bagian dari pekerjaan," ujar Swiatek.
"Tapi ya, yang pasti saya tidak akan melewatkan Wimbledon. Saya benar-benar ingin belajar bermain di lapangan rumput dengan lebih baik."
"Setiap tahun adalah kesempatan yang berbeda. Saya pasti akan bermain di Wimbledon, kecuali jika saya cedera," lanjut petenis berusia 23 tahun itu.
Catatan menang-kalah Swiatek di Wimbledon 11-5 tidak sebanding dengan hasil yang ia peroleh di tiga Grand Slam lainnya -- Roland Garros (35-2), Amerika Serikat (AS) Terbuka (20-5), dan AustraliaTerbuka (22-7). Ironisnya, satu-satunya gelar tunggal junior yang dimenangi Swiatek terjadi pada 2018 di Wimbledon.
Di Roma, semua mata akan tertuju pada kemampuan Swiatek untuk bangkit kembali di salah satu tempat favoritnya dalam tur.
Ia belum pernah mencapai final sejak memenangi Roland Garros hampir setahun yang lalu, dan mengalami serangkaian kekalahan yang menguras kepercayaan dirinya tahun ini.
Menurut hasil undian WTA 1000 Roma Terbuka, Swiatek diperkirakan mengalami kesulitan untuk mencapai perempat final meski memiliki keunggulan head-to-head atas sebagian besar pesaing utamanya di undian grup yang sama.
Namun, banyak dari mereka yang telah mencetak kemenangan penting atas Swiatek atau mendorongnya hingga batas maksimal.
Unggulan ke-29 Danielle Collins. yang diproyeksikan menjadi lawan Swiatek di babak ketiga, mengalahkan petenis Polandia itu di semifinal Australia Terbuka 2022 dan kemudian memaksanya bermain tiga set pada tiga kesempatan.
Selain Collins, Swiatek dijadwalkan menghadapi juara dua kali dan unggulan ke-16 Elina Svitolina di babak 16 besar.
Petenis Ukraina itu baru saja meraih 11 kemenangan beruntun, meliputi gelar Rouen dan semifinal Madrid serta mengalahkan Swiatek di perempat final Wimbledon 2023.
Unggulan ke-5 Madison Keys yang mengalahkan Swiatek dari match point di semifinal Australia Terbuka, dan kemudian menang 6-0 pada set pertama atas Swiatek di perempat final Madrid pekan lalu, bisa jadi lawannya di delapan besar. (Ant/Z-1)