Denisova: Manusia Purba Misterius yang Menyimpan Jejak DNA dalam Tubuh Kita

3 hours ago 2
 Manusia Purba Misterius yang Menyimpan Jejak DNA dalam Tubuh Kita Penemuan tengkorak "Manusia Naga" semakin memperkuat pentingnya peran Denisovan dalam sejarah evolusi manusia.( John Bavaro Fine Art)

DENISOVAN, bersama dengan Neanderthal, adalah kerabat terdekat manusia modern yang telah punah. Keberadaan mereka baru diungkap pada 2010, sehingga banyak hal tentang Denisovan masih menjadi misteri. 

Bukti fosil dan genetik menunjukkan mereka hidup di berbagai wilayah dan kondisi ekstrem, mulai dari Pegunungan Siberia dan Tibet hingga hutan tropis Asia Tenggara.

Penemuan yang Mengubah Sejarah

Fosil Denisovan pertama ditemukan pada 2008 di Gua Denisova, Pegunungan Altai, Siberia selatan. Awalnya dikira milik Neanderthal, analisis DNA kemudian mengungkap bahwa tulang jari berusia 30.000-50.000 tahun itu berasal dari garis keturunan manusia purba yang sama sekali baru. Temuan ini diumumkan lewat jurnal Nature pada 2010.

Evolusi dan Hubungan Genetik

Penelitian genetik menunjukkan Denisovan dan Neanderthal berasal dari nenek moyang yang sama dengan manusia modern, tetapi mereka berpisah sekitar 550.000-765.000 tahun lalu. Denisovan kemudian berkembang menjadi tiga garis keturunan yang berbeda, dengan jejak DNA ditemukan pada penduduk Asia Timur, Papua Nugini, hingga Asia Selatan.

Fosil-Fosil Langka dan "Manusia Naga"

Hingga kini, hanya sedikit fosil Denisovan yang ditemukan, seperti gigi geraham, tulang rahang dari Dataran Tinggi Tibet, dan tengkorak "Manusia Naga" (Dragon Man) di Harbin, Tiongkok. Studi terbaru pada 2025 mengonfirmasi tengkorak berusia 146.000 tahun itu adalah milik Denisovan. Tengkorak ini luar biasa besar, menunjukkan ukuran otak setara manusia modern, tetapi dengan fitur wajah yang lebih primitif.

Jejak dalam Tubuh Manusia Modern

Penelitian menunjukkan Denisovan kawin silang dengan nenek moyang manusia modern. Hingga 6% DNA Denisovan ditemukan dalam genom penduduk Melanesia. Beberapa gen Denisovan membantu manusia hidup di dataran tinggi (seperti orang Tibet), meningkatkan sistem kekebalan tubuh, namun juga dapat meningkatkan risiko gangguan mental.

Budaya dan Kehidupan Sehari-hari

Temuan alat batu di Gua Denisova yang dikaitkan dengan Denisovan menunjukkan mereka menggunakan alat pengikis dari batu untuk mengolah kulit hewan. Mereka juga memburu rusa, kuda, bison, hingga badak berbulu. Di Dataran Tinggi Tibet, fosil menunjukkan Denisovan mengonsumsi daging bharal (domba biru), yak, serigala Tibet, dan bahkan elang emas.

Mengapa Mereka Punah?

Penyebab pasti kepunahan Denisovan masih menjadi teka-teki. Persaingan dengan manusia modern yang menyebar sekitar 40.000-50.000 tahun lalu bisa menjadi salah satu alasannya. Beberapa ilmuwan juga menduga  mereka perlahan menyatu dalam garis keturunan Homo sapiens melalui kawin silang.

"Perkembangan teknologi genetik telah membuka jendela baru dalam memahami nenek moyang kita," kata Chris Stringer, ahli paleoantropologi dari Natural History Museum, London. "Denisovan adalah bukti bahwa sejarah evolusi manusia jauh lebih kompleks dari yang kita bayangkan." (Live Science/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |