
GUBERNUR Jawa Barat Dedi Mulyadi mengusulkan agar nama Kabupaten Bandung Barat diubah atau rebranding. Menurutnya itu untuk meningkatkan daya tarik dan pengaruh wilayah secara kultural maupun ekonomi. Hal itu ia kemukakan saat menghadiri Sidang Paripurna Hari Jadi ke-18 Kabupaten Bandung Barat, Kamis (19/6). Dedi menilai, nama yang digunakan saat ini kurang mencerminkan identitas khas wilayah, bahkan cenderung membingungkan secara geografis maupun budaya.
"Kalau dari sisi ilmu branding, Bandung Barat itu susah dibranding. Karena yang terbayang dari namanya hanya arah mata angin, bukan karakter wilayah," katanya dikutip Jumat (20/6).
Ia merasa, selama ini sebutan Bandung Barat masih sulit dilepas dari stigma Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung. Dedi mengatakan siap membantu supaya nantinya daerah ini memiliki daya tarik, wibawa, dan pengaruh.
"Persepsi orang berbeda-beda. Orang Lembang bilang ini Bandung Barat, orang Cianjur menyebutnya Bandung Timur, dan bagi orang Purwakarta ini justru Bandung Selatan," ucap Dedi.
Ia mengatakan pemilihan nama untuk Bandung Barat tidak boleh asal. Ia mencontohkan seperti Padalarang atau Mandalawangi sulit diterima secara menyeluruh masyarakat Bandung Barat karena sentimen lokalitas masing-masing kecamatan.
"Kalau pakai nama Mandalawangi, orang Padalarang bisa menolak. Begitu pun sebaliknya," ujarnya.
Menanggapi wacana tersebut, Ketua Komisi 1 DPRD Bandung Barat, Sandi Supyandi menyatakan dukungan terhadap gagasan tersebut.
"Saya setuju dengan usulan Pak Gubernur," tuturnya.
Ia mengatakan, rebranding nama daerah penting untuk membentuk citra baru kuat yang sesuai karakteristik budaya Bandung Barat dan tidak lagi dikaitkan dengan wilayah lain seperti Kota Bandung.
"Dulu juga ada kepercayaan kalau anak sakit-sakitan harus diganti namanya supaya sembuh. Mungkin daerah juga begitu, dengan ganti nama bisa lebih sehat," ujar Sandi.
Menurutnya, proses perubahan nama tentu harus melalui kajian mendalam, baik dari sisi regulasi maupun historisitas nama yang akan dipilih.
Meski demikian, dirinya mengusulkan nama Kabupaten Batulayang sebagai pengganti Bandung Barat karena memiliki nilai historis kuat.
"Dahulu sekitar tahun 1802, Kabupaten Batulayang pernah ada yang mencakup wilayah Kopo, Rongga, hingga Cisondari, sebelum dilebur Belanda ke Kabupaten Bandung," tandasnya. (H-4)