
JELANG Lebaran Idul Adha, sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah lakukan pemantauan hewan kurban di lapak-lapak pedagang ternak yang bertebaran di berbagai tempat, hingga saat ini belum ditemukan adanya hewan yang sakit atau tidak kayak disembelih.
Pemantau Media Indonesia Rabu (4/6) khawatir adanya penyakit pada hewan kurban jelang pelaksanaan pemotongan di hari Lebaran Idul Adha besok, sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terjait melakuhan pemantauan dan pemeriksaan hewan kurban di lapak-lapak pedagang yang bertebaran di berbagai tempat.
Hingga akhir pelaksanaan pemeriksaan belum ditemukan hewan kurban yang sakit atau tidak kayak untuk disembelih saat Lebaran Idul Adha yang gatih pada Jumat (6/6) besok. "Semua lapak pedagang hewan kurban telah kita cek, senua hewan sehat dan belum ditemukan adanya penyakit," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Semarang Shoti'ah usai sidak.
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan usai melakukan pemantauan dan pemeriksaan sejumlah lapak penjual hewan kurban di daerah Pantura Jawa Tengah tersebut, bahwa hingga saat ini belum ditemukan ada hewan kurban yang tidak layak disembelih.
“Kami terus melakukan pengecekan di pasar hewan serta ke pemilik-pemilik ternak di desa-desa, termasuk vaksinasi PMK dan edukasi kepada para peternak jelang lebaran Idul Adha,” ujar Agus Herawan.
Pengawasan dan pemantauan terhadap hewan kurban, menurut Agus Herawan, difokuskan kepada para pedagang, karena banyak hewan kurban sengaja didatangkan dari luar daerah, sehingga dikhawatirkan ada hewan membawa penyakit. "Sejauh ini aman dan tidak ditemukan ada hewan kurban sakit," tambahnya.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Grobogan Andreas Iwan Suseno mengatakan secara umum seluruh hewan yang diperiksa dalam kondisi sehat dan memenuhi syarat, sehingga hewan yang dinyatakan sehat diberikan kalung dengan keterangan sehat.
”Secara keseluruhan, semua yang diperiksa oleh petugas kami dalam kondisi sehat, feses (kotoran) normal, sudah usia di atas dua tahun, kuku sehat, dan mata cerah,” ujar Andreas Iwan Suseno.
Selain pemeriksaan hewan kurban di lapak-lapak tersebut, ungkap Andreas Iwan Suseno, tidak ada hewan yang membahayakan hewan lainnya di kandang, bahkan dalam kesempatan banyak gunung yang cukup rawan. "Namun hasil pemeriksaan ada ditemukan ada kurang berusia dua tahun dan menyarankan kepada warga agar sapi itu tetap dipotong tetapi bukan hewan kurban," imbuhnya. (H-2)