
MENTERI Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melakukan peninjauan Perhutanan Sosial yang dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) di Desa Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Dalam kunjunganya Menhut Raja Antoni dicurhati petani hutan masalah pupuk.
Dua KTH yang ditinjau Menhut yakni KTH Mekar Jaya dan KTH Ribawan Lestari. Dihadapan Menhut Ketua KTH Mekar Jaya Eye mengatakan pihaknya memiliki kendala dalam mendapatkan pupuk.
"Kendalanya Pak Menteri, ini di pupuk. Saya sebagai ketua kelompok nggak dapat pupuk, pupuknya kurang," ujar Eye, Rabu, (12/3).
Menanggapi hal ini, Raja Antoni menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan MoU dengan Kementerian Pertanian. Nantinya para petani hutan akan mendapatkan pupuk dan terdaftar Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL).
"Tadi bilang masih susah pupuk, kan masih dibedakan nih antara petani garap sawah dan petani hutan, Pak Menterinya juga teman, juga Pak Prabowo mengatakan bahwa antara Kementerian jangan ada ego sektoral. Jadi ada petani sawah ada petani hutan, sama-sama petani, haknya sama," ujar Menhut.
"Saya sudah tanda tangan perjanjian kerjasama nanti semua petani hutan juga mendapatkan CPCL, Calon Petani dan Calon Lahan nanti dapat pupuk," sambungnya.
Menhut juga meminta jajaranya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah untuk memastikan para petani hutan mendapatkan pupuk. Ia memastikan nantinya petani hutan mendapatkan hak yang sama dengan petani sawah terkait pupuk.
"Nanti bekerjasama dengan pemerintah daerah, ada staf saya juga di sini. Pastikan para petani kita masuk ke CPCL. Kita hatap petani hutan tidak lagi jadi anak tiri yang tidak dapat pupuk," ujarnya.
Sementara itu, dalam kunjunganya Menhut didampingi oleh Plt Sekjen Kemenhut Mahfudz, Kepala BP2SDM Indra Exploitasia, Rabu (12/3). Hadir pula di lokasi Wakil Bupati Majalengka Dena Muhamad Ramadhan.