
SETELAH dari dua dekade berkarya di industri musik Indonesia, band Caffeine kembali menunjukkan eksistensi mreka lewat rilisan terbaru yang berjudul Setangkai Bunga.
Lagu ini hadir dengan sentuhan yang lebih lembut, melodius, dan emosional, namun tetap mempertahankan ciri khas band yang sudah berdiri sejak 1996 itu.
Melalui karya terbaru mereka, Caffeine ingin mempersembahkan sesuatu yang berbeda, baik dari sisi musikalitas maupun tema cerita yang diangkat.
Formasi Caffeine saat ini diperkuat oleh tiga personel inti, yakni Beni Anwar (gitar), Suyudi Quyud (drum), dan Chikin Muhammad (vokal), yang bergabung sejak 2022. Perubahan komposisi ini secara tidak langsung juga memberi ruang bagi evolusi musikal Caffeine yang lebih segar.
Dalam lagu Setangkai Bunga, band ini berusaha keluar dari zona nyaman mereka dengan menghadirkan eksplorasi musikal yang lebih sederhana serta menampilkan warna vokal baru dari Chikin yang membawa kesan lebih tenang dan dewasa.
Dari segi aransemen, lagu ini mengusung pendekatan pop yang lebih ringan. Melodi yang mendayu, penggunaan elemen elektronik ringan, string, serta piano elektrik menjadi bagian dari komposisi musik yang secara keseluruhan terasa lebih sederhana namun tetap menyimpan benang merah dari Caffeine.
Tema lagu yang mengangkat kisah hubungan jarak jauh atau long-distance relationship (LDR) juga semakin mempertegas nuansa melankolis yang ingin disampaikan Caffeine lewat lagu ini.
Cerita dalam video klip Setangkai Bunga pun mendukung makna lagu, di mana video klipnya menggambarkan sosok pria yang harus meninggalkan kekasihnya untuk bekerja jauh di luar kota, namun cintanya tetap tak tergoyahkan. Tidak ada perpisahan, hanya kerinduan yang terjaga.
Sang gitaris Beni Anwar mengungkapkan bahwa ide awal lagu ini berasal dari rekan satu band-nya, Quyud.
"Ini sebetulnya lagu ini Yudie yang bikin pondasi awalnya. Akhirnya terbentuk seperti itu, nggak tahu ya, karena pengen sesuatu yang baru. Agak beda dikit lah. Yang bedain notasinya sama lirik dikit," ujarnya.
Beni menekankan bahwa Setangkai Bunga merupakan bagian dari proses pencarian bentuk musikal baru yang tetap menghormati akar Caffeine.
"Ini pengen beda lagi sih. Terbentuk dari vokalnya juga. Istilahnya pembentukan jati diri lah, dengan karakter yang dulu dan sekarang udah mulai terbentuk. Kita nggak mau menduplikasi dari yang dulu," jelasnya.
Eksplorasi musik juga terlihat dari pendekatan teknis dalam produksi lagu ini. Beni menyebut bahwa lagu ini banyak mengambil referensi dari berbagai genre dan sound yang tidak biasanya digunakan oleh Caffeine.
"Kalau musik kan campuran referensi. Dari sound banyak, sedikit sequencer, masukan elektronik, piano elektrik. String masih ada juga. Tapi lebih simple. Pola-polanya aja yang berbeda. Sound lebih pop, cuma ada unsur chord miring," ungkapnya.
Dari sisi vokal, kehadiran Chikin Muhammad sebagai frontman baru juga memberikan nafas baru dalam lagu ini.
"Dari vokal lebih middle, nggak teriak-teriak. Jadi secara dinamika lebih stabil dan terasa emosinya," kata Beni menjelaskan bagaimana karakter vokal Chikin memberi warna tersendiri dalam lagu ini.
Sementara itu, Suyudi Quyud, yang dikenal sebagai Yudie, selaku pencipta lagu Setangkai Bunga, memberikan penjelasan mengenai makna dan pesan yang ingin ia sampaikan lewat lagu ini.
Menurutnya, lagu ini lahir dari imajinasi tentang seseorang yang kesepian namun terus-menerus jatuh cinta pada orang yang sama, meskipun terpisah jarak.
"Seseorang yang kesepian... dan selalu jatuh cinta dengan orang yang sama. Dan jika dia ada, saya akan berikan dia setangkai bunga," ungkap Yudie.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun tidak ada kisah pribadi spesifik yang menginspirasi lagu ini, tema LDR dipilih karena universal dan mudah dirasakan oleh banyak orang.
"Kalau cerita khusus nggak ada sih... cuma kita mengambil tema tentang LDR," tuturnya.
Mengenai pemilihan judul Setangkai Bunga, Yudie menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan agar lebih mudah dikenang oleh pendengar. "Judul kan mewakili lagu. Biar lebih gampang diingat aja," katanya.
Secara musikal, Yudie menyebut bahwa Setangkai Bunga memang dibentuk dengan pendekatan yang lebih sederhana namun tetap mengandung kepekaan khas Caffeine.
"Musiknya dibuat simple mendayu dengan khasnya Caffeine. Ya, berbeda dari lirik dan notasi karena yang sebelumnya lagu Beni. Kalau yang ini, saya yang buat. Jadi pasti ada perbedaan warna," jelasnya.
Namun, yang paling utama dari lagu ini adalah pesan bahwa cinta sejati adalah tentang bertahan, tidak goyah, dan mencintai orang yang sama sampai kapan pun.
"Yang disampaikan adalah tetaplah selalu mencintai orang yang sama sampai kapan pun," ujar Yudie.
Doa untuk Beni Anwar
Di tengah kabar kembalinya Caffeine lewat karya terbaru, berita mengejutkan datang dari gitaris sekaligus salah satu pendiri band ini, Beni Anwar.
Sejak awal pekan lalu, Beni dilarikan ke rumah sakit akibat serangan stroke yang datang secara tiba-tiba saat sedang berkumpul bersama teman-temannya.
Menurut keterangan dari rekan satu band-nya, Chikin Muhammad, Beni sempat menunjukkan gejala kebas dan kelelahan pada sisi kiri tubuh beberapa waktu sebelumnya. Hingga akhirnya, ketika hendak berdiri, tubuh bagian kirinya mendadak lumpuh. Beruntung ia segera ditopang oleh teman-temannya dan langsung dibawa ke klinik, sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit dan masuk ke ruang IGD.
"Awalnya lagi ngobrol-ngobrol, tiba-tiba sempoyongan. Untungnya masih bisa ditangkap sama teman-teman dan langsung dibawa ke klinik. Setelah itu dirujuk ke rumah sakit dan masuk IGD. Besoknya, hasil pemeriksaan menunjukkan ada pembengkakan di otak," jelas Chikin.
Kini, setelah hampir satu minggu dirawat secara intensif di High Care Unit (HCU), kondisi Beni sudah mulai menunjukkan kemajuan. Ia sudah bisa diajak berbicara, meski belum sepenuhnya jelas. Namun sayangnya, tangan dan kaki kirinya masih belum bisa digerakkan.
"Sekarang sudah dipindahkan ke ruang rawat inap, tapi kondisinya masih sama. Bagian kiri tubuhnya belum bisa gerak. Tapi alhamdulillah sudah bisa komunikasi meskipun belum begitu jelas," lanjut Chikin.
Seluruh personel dan tim Caffeine serta pihak Pelangi Records mengajak semua pendengar dan pecinta musik Indonesia untuk turut mendoakan kesembuhan Beni Anwar. Sosok yang telah menjadi bagian penting dari warna musik Caffeine ini tengah berjuang untuk pulih, dan semangatnya terus menjadi inspirasi di tengah peluncuran Setangkai Bunga. (Z-1)