
BUPATI Yahukimo, Papua Pegunungan, Didimus Yahuli mengutuk keras Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menyerang, menganiaya tenaga guru dan tenaga kesehatan (nakes) serta membakar rumah di Yahukimo, Papua. Kejadian itu menelan korban jiwa. Penyerangan itu diduga karena Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyangka nakes dan guru yang menjadi korban merupakan mata-mata.
Didimus Yahuli menyampaikan bahwa ia mendapat laporan ada penyerangan di Puskesmas Anggruk dan sekolah di Anggruk. Namun, Sabtu (22/3) cuaca tidak bersahabat akhirnya korban baru dapat dievakuasi Minggu (23/3).
"Mohon maaf karena cuaca akhirnya kamibaru bisa masuk hari Minggu dan kami masuk gunakan lima pesawat. Kami dapati satu meninggal dunia dan lainnya luka-luka,” beber Didimus.
Ia pun meluruskan mengenai dugaan bahwa guru dan nakes yang menjadi korban merupakan mata-mata. Ia menegaskan nakes atau guru itu sudah lama bertugas di Anggruk.
"Apa yang dilakukan ini justru tidak ada simpati sama sekali. Tidak boleh namanya bunuh guru, wartawan, mantri, tenaga kesehatan, pastor. Tempat perlindungan itu di gereja. Jadi stop jangan pernah ada kejadian serang apalagi bunuh mereka ini di Yahukimo lagi. Ini perbuatan terkutuk," tegasnya.
"Kami disini murni bersih mengontrak dan membawa tenaga akesehatan dan pengajar untuk datang melayani dan membantu Anka kita sehat, pintar dan berdaya saing untuk masa depan mereka yang cerah. Jadi stop curiga dan sebut mereka adalah mata-mata atau anggota TNI atau Polri," sambungnya
Didimus Yahuli juga mengpresiasi pihak TNI dan Polri dan pihak penerbangan yang membantu bersama-sama mengevakuasi satu jenazah korban dan Enam orang korban lain yang luka. Mereka dibawa ke Jayapura, Papua untuk menjalani perawatan.
.
"Saya tegaskan juga tidak ada ruang bagi para pelaku pelanggaran hukum ini. Mereka wajib ditindak tegas oleh aparat Agar para korban dan keluarga mendapat rasa keadilan. Kepada semua masyarakat Yali yang ada di Angguruk ini agar memberitahukan siapa saja para pelaku yang terlibat. Laki-laki berperang tidak bakar rumah da bunuh perempuan. Saya sekali lagi kutuk keras kejadian ini," pungkas Didimus Yahuli. (H-4)