
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob pesisir Jakarta di akhir bulan ini. BPBD DKI juga tengah mempersiapkan sejumlah strategi dalam menghadapi fenomena worm moon atau bulan purnama yang berpotensi menyebabkan banjir rob pesisir Jakarta.
Kepala Pelaksana BPBD Jakarta, Isnawa Adji mengatakan pihaknya akan melakukan kegiatan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), karena dampak fenomena ini dapat semakin besar apabila disertai cuaca buruk di wilayah pesisir.
"BPBD Jakarta memulai operasi modifikasi cuaca dari 11 Maret 2025 hingga 10 hari ke depan. Koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan BPBD Provinsi Jawa Barat juga dilakukan untuk memastikan sinergi dalam pelaksanaan modifikasi cuaca ini," jelasnya dalam keterangannya, Jumat (14/3).
Lebih lanjut, Isnawa juga memperingati para warga terkait potensi banjir rob kepada masyarakat yang berada di wilayah rawan banjir seperti wilayah yang berada di pesisir Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
"Pihaknya menyiagakan personel dan peralatan, seperti perahu karet di lokasi-lokasi rawan banjir rob untuk memastikan respons cepat saat terjadi genangan," ujarnya.
"Selain itu, BPBD juga menyiagakan layanan call center Jakarta Siaga 112 yang beroperasi 24 jam untuk menangani kejadian kedaruratan termasuk dampak banjir rob," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo mengungkapkan, hal ini disebabkan fenomena bulan purnama dan super new moon.
"Adanya fenomena Bulan Purnama pada tanggal 14 Maret 2025 dan Super New Moon (fase bulan perigee dan bulan baru) pada tanggal 29 Maret 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum," tutur Eko, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/3).
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia. (H-3)