BPBD Kabupaten Sukabumi Pantau Akses ke Objek Wisata Selama Libur Lebaran

5 hours ago 2
BPBD Kabupaten Sukabumi Pantau Akses ke Objek Wisata Selama Libur Lebaran Pengunjung masih mendatangi objek wisata pantai di Kabupaten Sukabumi.(MI/BENNY BASTIANDY)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memonitoring kondisi akses terdampak bencana ke sejumlah objek wisata saat libur Idul Fitri 1446 Hijriah. Monitoring dilaksanakan sebab hingga saat ini kondisi cuaca masih cukup ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengatakan pascaterjadinya bencana hidrometeorologi beberapa waktu lalu, akses infrastruktur belum sepenuhnya pulih. Terlebih, infrastruktur tersebut salah satunya merupakan akses ke sejumlah lokasi wisata.

"Pasca-Idul Fitri 1446 Hijriah, kami di BPBD Kabupaten Sukabumi memonitoring ke wilayah-wilayah wisata. Terutama daerah-daerah yang terdampak bencana alam," katanya, Senin (7/4).

Salah satu lokasi yang dimonitoring yaitu Jembatan Bojongkopo di Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Bangunan jembatan ambles seusai tergerus arus deras air sungai.

"Di lokasi dibangun jembatan darurat sementara karena perbaikan jembatan utama sedang dalam proses. Jembatan darurat sementara sejauh ini bisa dilalui kendaraan. Tapi tidak berbarengan. Harus bergiliran satu per satu saat melewatinya," jelasnya.

Namun Deden tak memungkiri, bangunan jembatan darurat sementara kondisinya masih cukup rawan terbawa arus sungai. Utamanya ketika terjadi luapan air cukup besar saat hujan deras.

"Tentu kita berdoa, hingga nanti proses perbaikan bangunan jembatan utama selesai, tidak terjadi hal-hal tak diinginkan," tegasnya.

Dia mengimbau masyarakat atau wisatawan yang masih berlibur Idul Fitri 1446 Hijriah, agar mewaspadai kondisi cuaca. Hingga saat ini, Kabupaten Sukabumi masih memberlakukan status siaga darurat bencana hidrometeorologi mengingat intensitas curah hujan masih tinggi.

"Daerah-daerah di Kabupaten Sukabumi masih cukup rawan berpotensi terjadi longsor dan banjir. Masyarakat atau wisatawan harus lebih berhati-hati dan waspada," pungkasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |