
PB Persatuan Boling Indonesia (PBI) menggelar halal bihalal Bowl Inc (Bowling Incooperation) di PIK 2, Tangerang, Banten pada akhir pekan kemarin.
Turut hadir pada acara itu, Ketua PB PBI Agus Muhammad Bahron, Sekjen PBI Hasrial Arimis, Ketua Pengprov DKI Roland Waworuntu, Ketua Pengprov Banten, HM Faizal Kmc, juga sejumlah pengurus PB PBI dan para atlet pelatnas SEA Games 2025.
Agus menyatakan bangga melihat lintasan boling baru itu yang memiliki 30 lanes dan sudah masuk standar internasional.
“Makin bertambah lintasan boling tentu keuntungan buat kami, juga para atlet, khususnya atlet pelatnas. Jadi banyak tempat untuk berlatih ya, nanti soal harga latihan bagi para atlet di lintasan ini akan kami bicarakan selanjutnya,” jelas Agus dalam keterangannya, Senin (28/4).
Dua atlet pelatnas, yakni Ryan Lalisang dan Putty Armein, sudah mencoba lintasan baru di Bowl Inc. Mereka mengaku gembira ada lintasan boling baru di kawasan Jabodetabek
“Pastinya senang ya berarti tempat latihan bagi para atlet juga bertambah, ini masih baru jadi pastinya sangat menggembirakan buat kami para atlet. Semoga makin baik untuk regenerasi atlet boling ke depan,” ujar Putty yang diamini Ryan.
Sementara itu, pemilik lintasan Bowl Inc, Chandra Lindasari, mengatakan pembukaan Bowl Inc akan dilakukan pada Mei.
"Lintasan boling ini memang terbilang mewah dengan taraf internasional. Kita juga sudah minta jadwal dari Asian Boling Federation dan kita dapat di antara Mei-Agustus 2026 nanti, tinggal kita pilih aja, mau bulan apa. Pada September tahun ini juga akan ada kejuaraan nasional Piala Seotopo,” jelas Chandra.
Chandra juga mengungkapkan Bowl Inc menggunakan teknologi Switch yang punya pengaruh signifikan dalam industry boling, terutama dalam hal peningkatan kinerja dan kualitas bola boling.
“Teknologi Switch ini pertama di Indonesia. Teknologi ini mayoritas dari Eropa, markasnya di Turki karena alat-alatnya semua didatangkan dari Turki. Scoring Sistem untuk Switch ini juga nomor satu di dunia. Kita juga pasang Specto. Itu yang untuk atlet pelatnas kita dalam persiapan sangat berguna karena atlet bisa langsung tahu jatuh bolanya di lantai nomor berapa, panahnya nomor berapa, beloknya seberapa tajam, kecepatannya dan putaran RPM bolanya," jelas Chandra.
"Specto ini hanya ada di tiga lintasan di Indonesia, selain di sini, juga di Ancol (Jakarta) dan Medan (Sumatra Utara) karena memang tahun lalu dipakai untuk PON. Untuk lintasan ini, kita juga pakai teknologi yang baru pernah ada di Indonesia, namanya Torch yang mengeluarkan laser, jadi atlet atau pemain lempar bola bisa mengikuti laser tembak itu," sambung Chandra.
"Mesin drilling yang digunakan, Jayhawk yang diorder dari Amerika Serikat, spesial untuk drilling bola akurasi. Yang paling canggih nih, mesin Pattern Oiling untuk pertandingan kita pakai yang terbaru, Atlas Pro yang baru diluncurkan November kemarin. Ini mesin terbaru di dunia, di dalamnya ada 2 tangki,” tutup Chandra. (I-3)