IFAD Tinjau Program Pembinaan Wirausaha Muda di Subang

4 hours ago 5
IFAD Tinjau Program Pembinaan Wirausaha Muda di Subang Produk dari program YESS.(Dok. IFAD)

WAKIL Menteri Pertanian, Sudaryono menyebut Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) berhasil memberdayakan generasi muda untuk menjadi wirausaha di sektor pertanian. Ia mengatakan program ini telah menghasilkan lebih dari 3.000 pengusaha muda yang sukses di berbagai bidang, mulai dari peternakan, hortikultura, hingga ekspor dengan permintaan yang melebihi suplai.

“Banyak anak muda kita yang tidak hanya bertani, tetapi menjadi pengusaha di bidang pertanian. Mereka penuh semangat, dan ini merupakan hasil yang membanggakan bagi kami di Kementerian Pertanian,” kata Sudaryono, melalui keterangannya, Senin (28/4).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan Program YESS telah berjalan selama lima tahun. Melalui pelatihan, peningkatan kapasitas, pendampingan usaha, serta fasilitasi akses ke pasar dan pembiayaan, YESS menjadi wadah strategis dalam menyiapkan petani milenial yang mandiri dan inovatif.

“Banyak kegiatan yang sudah dilakukan YESS untuk menarik minat generasi muda agar tidak hanya menjadi petani, tapi juga pelaku agribisnis yang adaptif terhadap perubahan zaman,” ujar Idha.

Penasihat Portofolio Senior IFAD untuk Asia dan Pasifik, Kaushik Barua meninjau langsung lokasi unit pengolahan serta para penerima manfaat yang telah mendapat dukungan dari proyek YESS. Produk hasil pertanian seperti nanas diolah menjadi beragam produk seperti kerupuk berbagai rasa, kain, hingga selai.

"Kami telah mengunjungi berbagai mitra proyek serta para penerima manfaat. Dari kunjungan ini, saya menyadari bahwa YESS berhasil mengembangkan model pelatihan yang sangat efektif mulai dari pelatihan dasar, lanjutan, hingga pelatihan ekspor yang semuanya dimodifikasi sesuai kebutuhan peserta," ujar Barua.

Ia menambahkan, proyek ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memfasilitasi akses pembiayaan kepada penerima manfaat yang menunjukkan inisiatif kuat dalam mengembangkan usahanya.

Menurut Barua, aspek inklusi sosial juga diperhatikan, di mana setengah dari penerima manfaat adalah perempuan. Ia juga mengapresiasi pengembangan produksi dan pengolahan di unit-unit kecil lokal, yang menghasilkan produk berkualitas tinggi.

"Saya telah mencoba sendiri produk-produk yang dihasilkan. Kami menikmati sambutan dari Ibu Asriani di rumah beliau, dan kami melihat kualitas serta nilai produk-produknya sangat tinggi. Ini menunjukkan bagaimana proyek ini telah sukses membangun kapasitas dan mendukung penerima manfaat," ungkapnya.

Barua menyoroti bahwa para penerima manfaat kini menjadi motor penggerak ekonomi. Mereka juga berbagi pengetahuan bisnis dengan sesama warga, bahkan kepada pesaing mereka yang datang untuk belajar.

"Saya sangat senang melihat proyek ini mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin komunitas. Saya berharap ke depan proyek ini terus fokus pada peningkatan nilai tambah produk-produk inovatif seperti Pineapple Crisp dan Chili Pineapple Crisp yang luar biasa ini," katanya.

Salah satu peserta binaan Program YESS, Asriani menceritakan perjalanan usahanya yang dimulai pada 2016 dengan membuat kerupuk berbahan dasar ikan. Setelah mengikuti pelatihan Program YESS di Cijambe, ia terdorong untuk berinovasi dengan mengolah hasil pertanian lokal, yakni nanas.

"Saya pertama kali membuat kerupuk nanas dengan bumbu rujak, supaya berbeda dari produk lain. Lalu berkembang lagi menjadi selai nanas krispi, produk olahan dari nanas yang sebelumnya belum ada," ungkapnya.

Ia menilai peran program YESS sangat penting, terutama dalam membentuk klaster nanas yang melibatkan petani, pengolah, hingga pemanfaatan limbah daun nanas. Melalui program ini, Asriani juga menerima bantuan alat produksi seperti mesin pemotong kerupuk, continuous sealer, panci kukus berkapasitas besar, dan kompor, yang membuat kapasitas produksinya meningkat.

Kini, Asriani dibantu lima orang tenaga kerja tetap dan satu tambahan saat produksi meningkat. "Alhamdulillah, omset, pemasaran, dan kapasitas produksi kami semua meningkat berkat pelatihan dan bantuan dari YESS," katanya. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |