
PT Surveyor Indonesia (PTSI) menandatangani nota kesepahaman dengan Dimitra Incorporated (Dimitra) terkait komitmen bersama pendampingan dan dukungan terhadap petani komoditas kopi dan kakao terkait dengan keberlanjutan komoditas dan ekspor.
Hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman yakni Dirut PT Surveyor Indonesia Sandry Pasambuna serta Regional Director South East Asia Dimitra Incorporated Ricky Tanudibrata.
“Melalui kolaborasi ini, kami optimistis bisa meningkatkan kepercayaan pasar internasional pada produk kopi dan kakao asal Indonesia, buah keringat petani-petani lokal kita yang produknya sangat berkualitas dan layak mendunia,” ujar Sandry, di Jakarta, Senin (28/4).
Ia mengatakan kepercayaan itu akan meningkatkan daya serap produk kopi dan kakao Indonesia sehingga berdampak pada petani lokal yang semakin sejahtera.
"Juga, keberlanjutan lingkungan dan komoditas bakal terjaga, serta Indonesia akan makin kokoh sebagai negara pemasok komoditas pertanian yang terjamin kualitasnya dan terjaga aspek keberlanjutannya,” jelas
Sandry.
Dalam kolaborasi itu, PT Surveyor Indonesia yang memiliki visi besar dalam bidang keberlanjutan dan ketertelusuran komoditas, menggandeng Dimitra sebagai mitra global dalam membantu pelaku industri dan petani komoditas kopi dan kakao untuk memenuhi poin-poin keberlanjutan agar komoditas dapat diekspor dan diterima pasar global.
Sebagai inisiator berbagai program keberlanjutan seperti Integrated Sustainability Indonesia Movement (I-SIM), ketertelusuran komoditas, business matching antara pelaku UMKM komoditas dan korporasi, serta sebagai pelaku industri Testing, Inspection, Certification, and Consulting (TICC) yang memiliki keandalan bidang keberlanjutan, PT Surveyor Indonesia akan membawa teknologi agrikultur Dimitra dalam meningkatkan ketangguhan sistem berusaha yang mendongkrak kemampuan ekspor, memastikan keberlanjutan bagi para pelaku industri komoditas kopi dan kakao, serta konservasi lahan.
Nantinya, layanan digital Connected Farmer dari Dimitra juga tersedia untuk para petani di seluruh dunia. Platform ini ditujukan untuk mendukung petani kecil dalam mencatat aktivitas pertanian mereka, membuat dan menerima laporan dashboard secara rinci, serta mendapatkan rekomendasi yang memungkinkan para petani mengambil keputusan berbasis informasi, yang secara langsung berdampak pada profitabilitas dan peningkatan standar hidup mereka.
Jon Trask, Chief Executive Officer Dimitra, menyampaikan platform ini mengintegrasikan serangkaian teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan (AI), blockchain, satelit, drone, dan sensor IoT, yang semuanya memberikan data untuk langsung diimplementasikan oleh petani dalam meningkatkan operasi mereka secara tertelusur dengan baik dari sisi keuangan dan keberlanjutan.
"Inti proyek ini adalah untuk memfasilitasi kesiapan ekspor berbasis data bagi produk kopi dan kakao unggulan Indonesia, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi nasional dan persyaratan EUDR (European Union Deforestation Regulations)," ujar Jon melalui pesan video. (H-2)