BI: QRIS Tap Diharapkan Tingkatkan Inklusi Keuangan

3 hours ago 2
 QRIS Tap Diharapkan Tingkatkan Inklusi Keuangan Ilustrasi.(ANTARA/HARVIYAN PERDANA PUTRA)

BANK Indonesia (BI) menyampaikan bahwa implementasi layanan Quick Response Code Indonesian Standard tanpa pindai atau QRIS Tap diharapkan dapat semakin meningkatkan inklusi keuangan pada masyarakat.

Melalui kehadiran QRIS Tap, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono mengatakan bahwa masyarakat yang unbanked diharapkan menjadi terdorong untuk membuka akun rekening sehingga mengakses terhadap layanan keuangan formal.

"Tahun ini kami tidak menargetkan berapa nilai transaksi (pada QRIS Tap). Karena kami lebih mendorong untuk ke arah inklusinya, yaitu penggunanya (inklusi keuangan masyarakat)," kata Dicky dalam Taklimat Media di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Jumat.

Dicky mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran sejalan dengan program Asta Cita pemerintah. Per hari ini, BI resmi memberlakukan tarif merchant discount rate (MDR) transaksi QRIS sebesar 0 persen alias gratis dari semula 0,4 persen khusus untuk merchant badan layanan umum (BLU) dan public service obligation (PSO).

MDR QRIS merupakan biaya jasa yang dikenakan kepada merchant oleh penyelenggara jasa pembayaran (PJP) saat bertransaksi menggunakan QRIS.

Selain transportasi umum, BI secara bertahap mengimplementasikan QRIS Tap pada BLU dan PSO di sektor lainnya seperti sektor kesehatan, kawasan pariwisata, pendidikan, hingga pengelolaan dana dan barang atau jasa lain.

Pada peluncuran hari ini, QRIS Tap sudah bisa digunakan pada total 2.353 merchant yang terdiri dari 135 transportasi umum, 1.528 ritel, 550 rumah sakit, 138 UMKM, dan tiga tempat parkir.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Santoso Liem menyampaikan bahwa QRIS Tap menjadi game changer bagi Indonesia.

Dalam hal ini, kata dia, ASPI mendukung program BI ini karena bertujuan untuk menggairahkan perekonomian, mempermudah sistem pembayaran, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

“Terima kasih karena kepercayaan dari Bank Indonesia, peran asosiasi adalah mendorong supaya semua PJP yang berjumlah 257 PJP, kita dorong supaya mensukseskan QRIS Tap ini," kata Santoso.

Saat ini, baru terdapat 15 PJP baik perbankan maupun lembaga keuangan non-bank yang sudah siap untuk menyediakan layanan QRIS Tap. Kelima belas PJP ini antara lain BRI, BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank Mega, CIMB Niaga, Bank DKI, PermataBank, Bank Nobu, Bank Sinarmas, BPD Bali, Gopay, Shopeepay, Dana, dan Netzme.

Masyarakat dapat menggunakan QRIS Tap dengan cukup menempelkan ponsel yang sudah dilengkapi dengan teknologi NFC dan terintegrasi dengan aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya.

Namun saat ini, hanya ponsel dengan sistem operasi Android yang dapat menggunakan QRIS Tap, sedangkan ponsel dengan sistem operasi iOS (Apple) belum tersedia. (I-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |