Berbeda dengan Jabar, Sejumlah Daerah di Jateng Izinkan Study Tour

6 hours ago 1
Berbeda dengan Jabar, Sejumlah Daerah di Jateng Izinkan Study Tour Kegiatan study tour siswa taman kanak-kanak di Musium Batik Pekalongan diberikan edukasi sehingga diharapkan akan dapat menumbuhkan kecintaan dan pengetahuan tentang batik di Indonesia.(MI/Akhmad Safuan)

BERBEDA dengan kebijakan diambil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, sejumlah kepala daerah di Jawa Tengah memperbolehkan sekolah melakukan study tour. Namun demikian, para kepala daerah tersebut menerapkan persyaratan bagi sekolah untuk bisa melaksanakan kegiatan study tour.

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (14/3) study tour siswa sekolah juga menjadi sorotan di Jawa Tengah hingga menimbulkan pro-kontra. Sebagian besar warga menolak kegiatan tersebut karena dipandang bakal menyulitkan keluarga mengingat kondisi ekonomi yang masih sulit.

Namun sebagian lainnya, terutama warga dengan ekonomi cukup baik setuju study tour diadakan sekolah, termasuk sejumlah pemerintah daerah di Jawa Tengah juga memperbolehkan sekolah mengadakan kegiatan wisata tersebut.

"Silahkan saja sekolah menggelar study tour, asalkan kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan maknanya dan persyaratan yang diterapkan," kata Wakil Bupati Kendal Benny Karnadi.

Sesuai maknanya, lanjut Benny, study tour harus ada pembelajaran di dalamnya. Meskipun demikian, ia menyadari kegiatan study tour lebih sering menonjolkan kegiatan wisata berkedok belajar sehingga membuat kegiatan itu dilarang.

"Juga jangan sampai study tour tersebut memberatkan beban orangtua murid, karena kondisi perekonomian setiap wali murid berbeda-beda," imbuhnya.

Selain itu, bagi sekolah yang akan menggelar kegiatan study tour, Benny juga mengenakan persyaratan lain, yakni menggunakan sarana transportasi yang bagus dan secara finansial tidak memberatkan wali murid.

Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti secara terpisah mengatakan, tidak ada larangan bagi sekolah mengadakan kegiatan study tour, namun harus memenuhi persyaratan adanya nilai pendidikan dan aspek-aspek keselamatan yang telah ditentukan.

"Ya, harus ada kajian khusus, paling tidak sudah ada perjanjian bahwa dilakukan untuk 'safety'," tambahnya.

"Saya juga sudah minta Pak Kepala Dinas bahwa study tour supaya tetap diperbolehkan, tetapi dengan persyaratan-persyaratan yang strict demi safety," ujar Agustina.

Sementara itu, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq mengungkapkan bahwa study tour bukan merupakan hal yang wajib diikuti siswa, sehingga hal ini jangan menjadi beban bagi orangtua siswa yang tidak mampu. "Jika bagi orangtua tidak mampu tetapi diwajibkan, laporkan ke saya," tegasnya.

Seperti kepala daerah lain, menurut Fadia Arafiq, ada hal yang penting dari study tour tersebut, yakni tentang keamanan, terutama siswa yang mengikuti study tour di luar daerah. (AS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |