
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menuding ada oknum yang sengaja menaikkan harga pangan, termasuk harga beras yang masih tinggi. Padahal, ia mengeklaim produk beras saat ini melimpah, sehingga seharusnya harga beras tidak mahal.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) potensi produksi beras diperkirakan mencapai 8,67 juta ton, meningkat signifikan hingga 52,32% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang tercatat sebesar 5,69 juta ton.
"Sekarang banyak stok, produksi melimpah. Tapi, harga masih naik. Berarti ini ada orang yang mempermainkan kita kan, enggak benar itu," ujar Amran.
Ini disampaikan Mentan saat memantau produk-produk pangan dalam peluncuran PosAgri Operasi Pasar (OP) Pangan Jelang Ramadan 2025 di Kantor Pos Flora, Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/2). Amran menyebut dengan masih mahalnya harga beras atau komoditas pangan lainnya di Tanah Air, pihaknya merasa dikerjain.
"Enggak ada alasan ini (harga naik). Sekarang banyak stok, produksi beras hingga 52%, tapi masih naik. Sekarang terbukti selama ini kita dikerjain," tuding Mentan.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Mentan
menegaskan pemerintah menggelar Operasi Pasar Pangan Murah yang dimulai hari ini. Kegiatan tersebut melibatkan 4.500 gerai kantor pos di seluruh Indonesia.
Upaya ini, katanya, untuk menjamin masyarakat memperoleh bahan pangan pokok dengan harga terjangkau atau sesuai harga eceran tertinggi (HET). Berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, gula, telur, daging ayam, daging sapi, serta aneka sayur dan buah akan tersedia dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar.
"Tidak boleh ada pengusaha menjual harga pangan di atas HET. Khususnya beras, daging, minyak goreng, gula, ayam, telur, bawang putih, bawang merah, cabai dan seterusnya," tegas sepupu pengusaha terkemuka Haji Isam itu.
Ia kemudian mengancam akan mencabut izin usaha bagi pengusaha yang sengaja menjual bahan pangan di atas HET. Untuk wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan misalnya, pemerintah mematok HET beras medium Rp12.500 per kilogram dan HET beras premium Rp14.900 per kilogram (kg).
Sementara, berdasarkan pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional Bank Indonesia, harga beras kualitas bawah I atau medium I terpantau naik 0,71% menjadi Rp14.150 per kg. Untuk beras kualitas super I atau premium I dibanderol Rp16.300 per kg.
"Baru-baru ini ada yang mencoba menjual di atas HET, jumlahnya besar. Kami mohon maaf atas nama pemerintah, tokonya disegel. Kita ingin semua di bulan suci Ramadan ini harga pangan stabil," pungkasnya. (H-4)