
PERKUAT daya saing pelaku usaha nasional, Bea Cukai gencarkan sosialisasi ekspor di berbagai wilayah. Sepanjang April 2025, Bea Cukai hadir di Banten, Bandung, dan Bali untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada pelaku usaha, termasuk pelaku industri kecil menengah (IKM).
Bersinergi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, Kanwil Bea Cukai Banten menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi SKA di Provinsi Banten, Rabu (23/4). Kegiatan ini menyasar eksportir yang memiliki pasar utama di kawasan Amerika dan Eropa.
Dalam kegiatan ini, Kanwil Bea Cukai Banten menjelaskan tata laksana ekspor serta pentingnya dokumen Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of Origin (COO) yang digunakan untuk memperoleh preferensi tarif bea masuk.
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis untuk membekali eksportir menghadapi dampak kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat serta memperkuat perlindungan terhadap industri nasional.
Sementara itu, Bea Cukai Bandung menggelar sesi diskusi bertajuk Sharing Session UMKM dan KITE IKM” pada 18 April 2025. Acara ini dihadiri oleh sekitar 20 pelaku UMKM dan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM).
Bea CUkai Bandung menekankan pentingnya adaptasi terhadap dampak perang dagang antara Amerika dan Tiongkok. Selain diskusi, dalam acara ini Bea Cukai bandung turut memberikan penghargaan bagi UMKM berprestasi, termasuk yang telah berhasil melakukan ekspor perdana.
Pada 15 April, Bea Cukai Ngurah Rai melaksanakan program Customs Visit Customer (CVC) bersama anggota Business & Export Development Organization (BEDO) yang juga peserta aktif MarketFind Expo 2025. Kegiatan bertempat di Balkan Shawarma, Bali, dihadiri oleh berbagai pihak termasuk Balai Pelatihan Industri Fashion dan Kriya serta Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali.
Diskusi berlangsung mengenai tantangan ekspor dan layanan Klinik Ekspor yang disediakan Bea Cukai. Kegiatan ditutup dengan pelepasan ekspor produk kerajinan Maharani Craft sebagai simbol konkret sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha lokal.
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Budi Prasetiyo, menegaskan bahwa langkah-langkah sosialisasi ini merupakan bentuk nyata komitmen Bea Cukai dalam mendampingi pelaku usaha nasional.
"Tidak hanya penerimaan negara, tetapi kami juga berperan dalam fasilitasi perdagangan yang siap mengawal pelaku usaha nasional agar mampu bersaing di kancah global. Edukasi dan kolaborasi seperti ini sangat penting untuk memastikan kesiapan industri menghadapi tantangan geopolitik dan perang dagang," ujar Budi. (RO/I-2)