
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melengkapi saudagar Zmart dengan penambahan program di bulan Ramadan, yakni ZCorner Ramadan. Zmart sendiri merupakan program pemberdayaan ekonomi perkotaan yang jumlahnya sudah mencapai 3.315 saudagar, tersebar di 34 provinsi dan 68 kabupaten/kota.
ZCorner Ramadan menghadirkan 50 outlet Zmart di lingkungan kerja Baznas di sekitar Matraman, Jakarta Timur. Outlet-outlet itu berjejer sepanjang Matraman, Salemba, Kramat Raya, hingga Senen.
Ketua Baznas RI Noor Achmad menekankan manfaat kehadiran Zmart yang bertujuan agar para penerima zakat atau mustahik kelak bisa menjadi pemberi zakat atau muzakki.
"Jangan pernah punya cita-cita, sudah begini saja, sudah cukup. Cita-citanya adalah kami harus lebih baik dan menjadi muzakki. Jangan pernah punya cita-cita, anak sekolah, tidak sekolah, itu tergantung takdir. Harus punya cita-cita, menyekolahkan anak setinggi-tingginya, dengan hasil yang sehalal-halalnya," kata Noor Achmad saat meluncurkan ZCorner Ramadan di Kantor Baznas, Matraman, Jakarta, Selasa (18/3).
Zmart, katanya, menjadi wahana untuk mendapatkan hasil yang bersih dan berkah. Pasalnya dana yang diperoleh para saudagar untuk menjalankan outlet Zmart berasal dana zakat. Dana zakat, ungkap Noor, adalah dana yang sangat bersih yang dikeluarkan oleh para muzakki dalam rangka membersihkan dirinya.
"Jadi dana zakat itu dana yang penuh berkah. Tidak ada dana yang seberkah dana zakat. Oleh karena itu, manfaatkan betul dana zakat ini. Memanfaatkannya, pertama, harus punya cita-cita berjuang betul untuk keluarga. Berjuang untuk keluarga, mencari nafkah untuk keluarga, itu berarti jihad fisabilillah. Cita-citanya begitu. Membawa dana yang sangat bersih untuk keluarga dalam rangka mencapai cita-cita yang lebih tinggi," paparnya.
Noor juga mengingatkan bahwa tidak ada pengembalian apa pun kepada Baznas untuk bantuan Zmart ini. "Jadi, jangan pernah berpikir, wah, saya nanti harus mengembalikan berapa kepada Pak Noor Achmad. Jangan pernah berpikir begitu. Atau, jangan coba-coba, misalnya suatu saat saya datang ke Zmart lalu digratiskan. Nanti bangkrut," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan menyebut peluncuran Zmart ini dilatarbelakangi keyakinan bahwa para saudagar Zmart punya kesempatan yang besar untuk menjadi muzakki.
"Ini adalah set up dari warung-warung kecil yang ada di jalanan, yang selama ini diusir sana, diusir sini. Kita kemudian tata supaya mereka manageable dan tidak mengganggu keindahan kota. Jadi ini upaya kita untuk memaksimalkan usaha teman-teman Zmart," katanya.
Dalam program Zmart, pedagang diberi bantuan awal Rp15 juta. "15 juta itu outletnya, isinya, kemudian trainingnya, pendampingannya. Jadi ini nggak kita lepas. Yang jadi muzakki-muzakki itu karena kita dampingi," ujar Saidah.
Dari 2019 sampai 2024, program Zmart telah menghasilkan 224 muzakki baru. Dari angka itu, 178 perempuan dan 46 laki-laki yang tersebar di 23 provinsi. "Penghasilan setiap bulannya sudah mencapai Rp5.567.000 sampai dengan Rp25 juta," ungkapnya.
"Jadi harapan itu ada karena teman-teman sudah melalui itu dan sudah berhasil. Ada 54 yang masih didampingi oleh Basnaz dan 170 muzakki sudah mandiri," imbuhnya.
Pada 2025, Baznas akan menghadirkan 1.075 Zmart dan 10 Zmart Pesantren. Baznas juga mengucapkan terima kasih kepada PT Sumber Trijaya Lestari, pengelola platform digital Aksesmu.
"Aksesmu ini yang memberikan akses kepada saudagar Zmart, kalau mau belanja tidak perlu ke grosir, ke pasar, tinggal pencet handphone-nya. Nanti barang akan datang. Satu, ini ngirit ongkos. Kedua, ngirit waktu karena Bapak Ibu tidak perlu menutup warung," ujar Saidah.
"Harapan kami, Bapak Ibu kerja keras. Kalau duitnya banyak, jangan lupa menyekolahkan anak.Jadi harapan kami, bukan duit Bapak Ibu banyak tetapi kualitas keluarga Bapak Ibu lebih baik. Anak bisa sekolah, anak bisa kuliah," tutupnya. (H-1)