
ANGGOTA Komisi III DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Sisdiono Ahmad, tiba-tiba menjadi perhatian ketika acara silaturahmi dan buka puasa bersama antarjurnalis senior di Rumah Makan Amarasa, Jalan Gajah Mada, Kota Tegal.
Sisdiono mengungkapkan jika Kota Tegal kini mengalami defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp15 miliar. Dan itu merupakan kejadian pertama dalam sejarah Kota Tegal. Yang dimaksud sejarah pertama, karena defisit ini tidak bisa ditutupi dana Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Karena dana SILPA yang ada hanya Rp8 miliar, sehingga masih kurang Rp7 miliar untuk menutup defisit Rp18 miliar,” ujar Sisdiono, dalaam acara buka bersama antar jurnalis senior tersebut, dikutif Minggu (16/3/2025).
Sisdiono menyebut angka defisit sebesar itu muncul setelah diadakan rapat perhitungan anggaran antara DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dipimpin Sekretaris Daerah.
Sisdiono menerangkan salah satu dampaknya adalah ketidakmampuan Pemkot Tegal untuk membayar rekanan pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) Alaya Sewagati di Jalan Kolonel Sugiono. Dengan demikian, jika ada permintaan pembayaran dari rekanan proyek, maka Pemkot tidak memiliki dana dan berisiko mengalami gagal bayar.
“Penyebab utama defisit, menurutnya, adalah ketidakakuratan dalam perhitungan anggaran. Selain itu, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditetapkan terlalu ambisius sehingga sulit untuk dicapai,” jelas Sisdiono, yang mantan jurnalis Koran Suara Karya.
Acara yang digagas mantan Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Brebes, Atmo Tan Sidik itu dihadiri antara lain Harun Abdi Manaf (mantan jurnalis Media Indonesia), Zaenal Abidin MK (mantan jurnalis Panji Masyarakat), Yono Daryono (mantan jurnallis RCTI), Sisdiono Ahmad (mantan jurnalis Suara Karya), Marsis Santoso (mantan jurnalis Pikiran Rakyat), Sahri Thalib (mantan jurnalis Wawasan), Thomas Budiono (mantan jurnalis TPI), dan Agus Wijanarko mantan (jurnalis Republika). (H-1)