
KECAMATAN Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, menjadi daerah yang paling terdampak banjir Bekasi sejak semalam. Ketinggian air bahkan mencapai lebih dari tiga meter, menyebabkan lebih dari 10.000 kepala keluarga terdampak.
Camat Jatiasih, Ashari, mengungkapkan bahwa banjir terjadi akibat luapan air Kali Bekasi dari Kabupaten Bogor yang mulai masuk sejak Senin malam.
"Banjir ini merupakan luapan air Kali Bekasi yang hulunya ada di Bogor sejak Senin malam," ujar Ashari di Bekasi, Selasa (4/3).
Menurutnya, setidaknya 10 ribu kepala keluarga terdampak banjir kali ini. Wilayah yang paling parah meliputi Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Vila Jatirasa, Pondok Mitra Lestari, serta Perumahan Kemang IFI.
"Ada 11 RW yang terdampak, dengan jumlah korban yang mencapai lebih dari 10 ribu kepala keluarga," jelasnya.
Ashari menambahkan, ketinggian air di Kecamatan Jatiasih beragam, mulai dari satu meter hingga lebih dari tiga meter. Sejumlah warga terpaksa bertahan di lantai dua rumah mereka sambil menunggu bantuan evakuasi.
"Di Perumahan Kemang Ifi, ketinggian air sekitar satu meter. Namun, di Pondok Gede Permai (PGP), Vila Jatirasa, dan Pondok Mitra Lestari, genangan air rata-rata melebihi tiga meter," tambahnya.
Petugas gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghadapi kesulitan dalam proses evakuasi akibat tingginya muka air. Beberapa perahu karet bahkan tersangkut di kabel-kabel listrik yang terendam air.
"Akses menuju bagian dalam cukup sulit. Banyak perahu yang tersangkut di kabel-kabel," kata salah satu petugas BNPB.
Meski begitu, tim gabungan berhasil mengevakuasi sejumlah warga Perumahan PGP dengan menggunakan enam perahu karet. Prioritas evakuasi diberikan kepada balita dan lansia.
"Kami telah mengevakuasi belasan warga ke tempat yang lebih aman," ujar petugas tersebut.
Hingga saat ini, upaya penyelamatan terus dilakukan untuk memastikan seluruh korban banjir mendapatkan pertolongan secepat mungkin. (Ant/Z-10)