
PADA Hari Raya Idul Adha, masyarakat Indonesia kerap menyantap olahan daging kambing. Namun, Dokter Gizi Dr. dr. Luciana Sutanto, MS, SpGK. Subsp.PK mengingatkan pentingnya mengatur porsi konsumsi daging kambing agar tidak memicu kolesterol tinggi dan tekanan darah naik.
Berapa Takaran Ideal Konsumsi Daging Kambing?
Menurut Luciana, konsumsi daging kambing idealnya hanya 50–150 gram per kali makan, tergantung pada tinggi dan berat badan seseorang.
"Konsumsi daging kambing sekali makan tanpa lauk lain, hanya dianjurkan 50 sampai 150 gram, tergantung tinggi dan berat badan," kata Luciana dikutip Antara, Selasa (3/6).
Dokter yang berpraktik di RS Mitra Keluarga Kemayoran itu menegaskan bahwa konsumsi berlebihan daging kambing dapat memicu peningkatan kadar kolesterol dan tekanan darah, apalagi bila dikombinasikan dengan bahan tinggi lemak seperti santan.
Santan dan Kolesterol: Apa Hubungannya?
Meski santan tidak mengandung kolesterol secara langsung, kandungan lemak jenuh di dalamnya dapat diubah tubuh menjadi kolesterol.
"Memakan santan kebanyakan memicu kolesterol, meskipun tidak mengandung kolesterol. Lemak dapat diubah menjadi kolesterol oleh tubuh," ujarnya.
Tips Konsumsi Sehat Saat Idul Adha
Agar tetap sehat setelah menyantap hidangan khas Idul Adha, Luciana menyarankan masyarakat untuk:
- Mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi atau kentang sebagai pendamping daging.
- Menambahkan sayuran dan buah-buahan kaya mineral seperti bayam, semangka, dan jeruk.
- Menghindari bagian daging kambing yang tinggi lemak, seperti jeroan.
Satu Potong Atau 3 Tusuk
Ahli Gizi dari RSCM Jakarta, Fitri Hudayani, juga memberikan pandangan serupa. Ia menyebutkan bahwa satu potong daging kambing matang seberat 40 gram mengandung sekitar 75 kkal energi, 7 gram protein, dan 5 gram lemak.
Berbeda dengan Luciana, Fitri menyarankan agar daging kambing dikonsumsi per kali makan yaitu satu potong atau setara 40 gram daging matang.
"Kalau dalam bentuk sate sekitar tiga tusuk, ini karena daging kambing yang bersih masuk ke dalam kelompok daging dengan lemak sedang," katanya.
Ia juga menyoroti bahaya konsumsi olahan yang berlebihan seperti penambahan santan kental, kecap, garam, dan penyedap rasa yang tinggi sodium. Semua ini berkontribusi pada peningkatan risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol.
"Dampak negatif (seperti kolesterol) juga ditentukan dari pemilihan bagian mana yang dikonsumsi, misalnya jeroan dan bagian yang berlemak pastinya akan meningkatkan asupan kolesterol sehingga dianjurkan mengkonsumsi bagian daging yang bersihnya," ujar dia.
Lebih lanjut, Fitri setuju jika daging kambing dikonsumsi bersama dengan bahan makanan yang mengandung zat lainnya. Beberapa contoh menu sehat yang direkomendasikan:
- Tongseng kambing dengan tambahan sayur dan tomat, serta bumbu minimalis.
- Gulai kambing dengan santan encer atau diganti dengan santan rendah lemak.
(Ant/P-4)