Austria Berkabung Nasional usai Tragedi Penembakan di Sekolah, 10 Orang Tewas

1 day ago 6
Austria Berkabung Nasional usai Tragedi Penembakan di  Sekolah, 10 Orang Tewas Kanselir Austria Christian Stocker(Dok. instagram @_stocker.christian)

PEMERINTAH Austria menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari usai insiden penembakan di sebuah sekolah menengah di kota Graz yang menewaskan 10 orang. Serangan bersenjata itu menjadi salah satu insiden kekerasan terburuk di ruang publik dalam sejarah modern negara tersebut.

Insiden penembakan di SMA Dreierschuetzengasse, yang berada kota terbesar kedua di Austria, itu terjadi pada Selasa (9/6) pagi waktu setempat. Pelaku teridentifikasi sebagai seorang mantan siswa berusia 21 tahun. Pelaku penembakan itu bertindak seorang diri dan ditemukan meninggal dunia di toilet sekolah setelah menembak dirinya sendiri.

Kanselir Austria Christian Stocker langsung mengunjungi Graz setelah kejadian penembakan di sekolah itu dan menyatakan peristiwa tersebut merupakan bencana nasional. “Ini adalah hari yang kelam,” kata Stocker kepada awak media. Seluruh warga Austria akan mengheningkan cipta selama satu menit pada Rabu pukul 10.00 pagi waktu setempat.

Polisi menyebut sembilan korban tewas di tempat sedangkan satu perempuan meninggal di rumah sakit karena luka berat. Selain korban jiwa, sebanyak 12 orang mengalami luka serius.

Menurut keterangan dari Menteri Dalam Negeri Gerhard Karner, pelaku merupakan warga lokal Graz yang pernah bersekolah di SMA tersebut namun tidak menyelesaikan pendidikannya. Senjata yang digunakan diketahui terdaftar secara legal atas namanya.

Dalam proses penggeledahan di rumah pelaku, polisi menemukan surat perpisahan yang ditujukan kepada kedua orangtuanya. Namun isi surat itu tidak mengungkapkan motif di balik aksi brutal tersebut.

Setelah insiden, warga Graz menunjukkan duka dengan meletakkan bunga dan menyalakan lilin di depan sekolah. Sejumlah toko di sekitar lokasi pun memilih tutup untuk menghormati para korban.

Ucapan Duka Para Kepala Negara

Tragedi itu turut memicu reaksi simpati dari para pemimpin Eropa. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan duka. “Prancis menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga korban, rakyat Austria, dan Kanselir Stocker dalam masa sulit ini," kata Macron.

Kanselir Jerman Friedrich Merz turut menyampaikan dukacita. Dia menyebut kejadian tersebut sebagai penembakan di Austria itu mengerikan dan menyatakan doa warga Jerman bersama rakyat Austria.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban juga menyampaikan belasungkawa begitu juga dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga menyampaikan simpati kepada keluarga korban.

Catatan Serangan di Sekolah di Eropa

Austria, negara dengan sekitar 9,2 juta penduduk, secara konsisten menempati posisi 10 besar negara paling aman di dunia menurut Global Peace Index. Serangan seperti itu sangat jarang terjadi di ruang publik, terutama di lingkungan pendidikan.

Meski demikian, dalam beberapa tahun terakhir, Eropa juga diguncang oleh sejumlah insiden berdarah di sekolah-sekolah. Di Prancis, seorang asisten pengajar tewas akibat penusukan di kota Nogent.

Di Slovakia pada Januari lalu, seorang siswa berusia 18 tahun menikam mati seorang guru dan pelajar. Di Zagreb, Kroasia, seorang pemuda berusia 19 tahun menyerang murid-murid SD dengan pisau.

Pada Desember 2023, serangan mematikan oleh mahasiswa di Universitas Charles, Praha, menyebabkan 14 orang tewas dan 25 lainnya luka-luka. Beberapa bulan sebelumnya, seorang remaja 13 tahun menembak sembilan teman sekolah dan seorang penjaga keamanan di Beograd, Serbia. (M-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |