Asal Usul Air di Bumi Terungkap, Ada Hidrogen Tersembunyi dalam Meteorit EC

2 weeks ago 23
Asal Usul Air di Bumi Terungkap, Ada Hidrogen Tersembunyi dalam Meteorit EC Pemindaian sinar-X yang kuat pada meteorit kondrit enstatit mengungkap hidrogen sulfida asli dalam jumlah besar di matriksnya, yang membuktikan bahwa blok penyusun Bumi membawa bahan pembuat air. Penemuan ini menjungkirbalikkan teori pengiriman asteroid.(Doc SciTechDaily)

SEBUAH penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy memberikan wawasan baru yang menarik mengenai asal usul air di Bumi.

Para ilmuwan telah lama memperdebatkan bagaimana planet kita yang awalnya kering dapat memiliki lautan yang luas dan kandungan air yang melimpah. 

Kini, sebuah analisis mendalam terhadap meteorit kuno yang dikenal sebagai kondrit enstatit (EC) mengungkapkan bahwa batuan luar angkasa ini menyimpan lebih banyak hidrogen daripada yang diperkirakan sebelumnya, menunjukkan bahwa meteorit jenis ini mungkin merupakan sumber utama air Bumi.

Selama ini, teori yang dominan menyatakan bahwa air di Bumi dibawa oleh asteroid dan komet yang kaya akan air dari luar tata surya bagian dalam.

Namun, komposisi isotop air dalam meteorit EC, yang berasal dari tata surya bagian dalam yang sama dengan Bumi, sangat mirip dengan air di planet kita. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kontribusi meteorit jenis ini terhadap kandungan air Bumi.

Tim peneliti internasional melakukan analisis komprehensif terhadap 13 meteorit EC. Mereka menggunakan teknik spektroskopi massa canggih untuk mengukur kandungan dan komposisi hidrogen dalam mineral-mineral yang menyusun meteorit tersebut. 

Hasilnya mengejutkan, mereka menemukan bahwa meteorit EC mengandung cukup banyak hidrogen yang di mana seluruh kandungan hidrogen ini dilepaskan ke Bumi purba melalui tumbukan, dapat menyumbang sebagian besar air yang kita lihat saat ini.

"Penemuan ini sangat menarik karena menunjukkan bahwa Bumi mungkin sudah memiliki 'bahan baku' airnya sendiri sejak awal pembentukannya," kata Tom Barrett, mahasiswa DPhil di Departemen Ilmu Bumi di Universitas Oxford, yang memimpin penelitian tersebut.

"Hidrogen yang terperangkap dalam mineral-mineral meteorit EC dapat bereaksi dengan oksigen di Bumi purba untuk menghasilkan air," sambungnya.

Lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan bahwa meteorit EC kaya akan unsur-unsur volatil lainnya seperti nitrogen, yang merupakan komponen penting dari atmosfer Bumi.

Hal ini memperkuat gagasan bahwa meteorit jenis ini tidak hanya menyumbang air, tetapi juga elemen-elemen penting lainnya bagi perkembangan planet kita.

Meskipun demikian, para peneliti menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara keseluruhan bagaimana air dan unsur-unsur volatil lainnya dihantarkan ke Bumi.

Analisis terhadap sampel batuan dari misi luar angkasa seperti Hayabusa2 dan OSIRIS-REx, yang membawa kembali material dari asteroid tipe C (yang dianggap kaya air), akan sangat penting untuk melengkapi gambaran ini.

"Studi ini memberikan bukti kuat bahwa meteorit kondrit enstatit memainkan peran yang signifikan dalam pembentukan air Bumi," jelas Associate Professor James Bryson (Departemen Ilmu Bumi, Universitas Oxford) seorang ahli planetologi yang tidak terlibat dalam penelitian ini. "Ini mengubah pemahaman kita tentang kondisi tata surya purba dan bagaimana planet layak huni seperti Bumi dapat terbentuk."

Penemuan ini membuka babak baru dalam penelitian tentang asal usul kehidupan di Bumi dan potensi keberadaan air di planet-planet lain di luar tata surya kita.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Bumi mendapatkan airnya, para ilmuwan dapat lebih baik mengevaluasi potensi planet lain untuk mendukung kehidupan.

Sumber: SciTechDaily

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |