
SEKRETARIS Jenderal Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin), Rapolo Hutabarat, berharap keanggotaan Indonesia di BRICS bisa membuka peluang pasar komoditas sawit Indonesia.
"10 negara (anggota BRICS) itu tidak ada yang mengenakan hambatan dagang terhadap produk sawit. Saya berharap supaya kerja sama BRICS ini menjadi salah satu tools bagaimana menarik investasi foreign direct investment dari 10 negara dan kemudian menjadi pasar utama dari seluruh produk sawit Indonesia karena belum ada yang menerapkan hambatan dagang," ucap Rapolo di Jakarta, Rabu (12/3).
Ditambah lagi, dengan pendapatan rata-rata negara anggota BRICS yang mencapai US$11.200 per tahun, ia meyakini hal itu bisa menjadi salah satu pendorong BRICS menjadi pasar komoditas sawit Indonesia.
"Jadi masih banyak sebenarnya upaya yang bisa kita kerja samakan, terutama di dalam negeri bahu-membahulah kita bagaimana merebut pasar dunia untuk sawit ini melalui BRICS," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, dari 10 negara anggota BRICS, populasi dari 10 negara itu termasuk Indonesia mencapai 3,8 miliar jiwa atau 44% dari populasi dunia yang mencapai 8,1 miliar jiwa.
"Kita harapkan dengan kerja sama itu tidak ada lagi pengenaan-pengenaan hambatan dagang, non-barrier maupun barrier trade," bebernya. (E-4)