Apindo Sebut Terjadi Penurunan di Sektor Perhotelan hingga Ritel pada Lebaran 2025

2 weeks ago 11
Apindo Sebut Terjadi Penurunan di Sektor Perhotelan hingga Ritel pada Lebaran 2025 Pengunjung berjalan keluar dari salah satu gerai fesyen di pusat perbelanjaan Kuningan City, Jakarta(ANTARA FOTO/Fauzan)

KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan bahwa Hari Raya Lebaran tahun ini menjadi Lebaran yang kurang baik bagi dunia usaha.

"Lebaran tahun ini terjadi penurunan di sektor perhotelan dan ritel dibandingkan Lebaran tahun lalu," ucap Shinta saat dihubungi, Rabu (2/4).

Padahal, sambung Shinta, Lebaran merupakan periode musiman yang selalu diharapkan oleh pelaku usaha untuk dapat meningkatkan bisnisnya, sekaligus momentum yang diharapkan dapat mendorong konsumsi masyarakat. Selain itu, perputaran uang selama periode lebaran biasanya cenderung meningkat dibandingkan bulan-bulan biasa, seiring dengan naiknya aktivitas belanja masyarakat, perjalanan wisata, dan konsumsi barang serta jasa. 

"Bagi dunia usaha, Lebaran selalu menjadi salah satu pendorong penting bagi sektor ritel, pariwisata, akomodasi, makanan dan minuman, serta transportasi. Aktivitas mudik yang melibatkan ratusan juta masyarakat dari berbagai daerah biasanya memberikan efek berantai terhadap sektor-sektor tersebut," ungkapnya.

Kendati demikian, Shinta melihat lebaran tahun ini masih dibayang-bayangi sentimen daya beli masyarakat yang masih belum sepenuhnya pulih sejak akhir tahun lalu ditambah dengan jumlah pemudik yang menurun di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Sebagaimana diketahui, data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan sebanyak 146,48 juta orang akan melakukan perjalanan selama Libur Lebaran 2025, angka proyeksi ini turun 24,33% dibandingkan survei tahun lalu yang mencatat 193,6 juta pemudik. 

"Sehingga meskipun periode Lebaran biasanya terjadi peningkatan konsumsi masyarakat, kami mencermati bahwa peningkatan konsumsi tahun ini berpotensi tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya. Dengan kondisi yang penuh tantangan ini, banyak pelaku usaha mulai mengoptimalkan efisiensi operasional dan menyesuaikan strategi agar tetap kompetitif di tengah persaingan pasar," pungkasnya. (Fal/M-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |