
MOTOR injeksi adalah sepeda motor yang menggunakan sistem Fuel Injection (FI) untuk menyuplai bahan bakar ke ruang bakar mesin.
Sistem ini menggunakan sensor elektronik untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan ke dalam silinder, menggantikan sistem karburator yang lebih konvensional.
Motor injeksi dikenal lebih irit dibandingkan motor karburator, tetapi ada beberapa faktor yang bisa membuat konsumsi bensinnya menjadi boros.
1. Sensor Injeksi Bermasalah
Sistem injeksi motor bekerja dengan berbagai sensor, seperti sensor oksigen, sensor MAP (Manifold Absolute Pressure), dan sensor suhu mesin. Jika salah satu sensor ini bermasalah, campuran udara dan bahan bakar bisa menjadi tidak seimbang, menyebabkan konsumsi bensin lebih boros.
2. Injektor Kotor atau Tersumbat
Injektor yang kotor akan menghambat penyemprotan bahan bakar, menyebabkan pembakaran tidak efisien. Akibatnya, ECU (Electronic Control Unit) akan mengompensasi dengan menyemprotkan lebih banyak bahan bakar, sehingga motor menjadi boros.
3. Filter Udara Kotor atau Tersumbat
Filter udara yang kotor membuat pasokan udara ke ruang bakar berkurang, menyebabkan campuran bahan bakar menjadi terlalu kaya (lebih banyak bensin daripada udara). Ini membuat motor lebih boros bahan bakar.
4. Tekanan Ban Kurang
Ban yang kempes atau kurang tekanan angin meningkatkan gesekan dengan jalan, sehingga mesin harus bekerja lebih keras untuk melaju. Akibatnya, bahan bakar lebih cepat habis.
5. Gaya Berkendara yang Agresif
Sering memacu motor dengan akselerasi mendadak, rem mendadak, atau mengendarai motor dengan RPM tinggi bisa menyebabkan konsumsi bensin meningkat.
6. Beban Berlebih
Membawa muatan atau penumpang berlebih bisa membuat mesin bekerja lebih keras dan membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang cukup.
7. Oli Mesin Tidak Diganti Secara Rutin
Oli mesin yang sudah kotor atau terlalu lama tidak diganti dapat meningkatkan gesekan di dalam mesin, membuatnya lebih berat dan boros bahan bakar.
8. Kualitas Bahan Bakar Buruk
Menggunakan bensin dengan oktan rendah atau kualitas buruk dapat menyebabkan pembakaran tidak sempurna, sehingga motor membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk mendapatkan tenaga yang sama.
Dengan perawatan yang baik, motor injeksi bisa tetap irit dan bekerja secara optimal. (Z-4)