70% Kasus Kanker Payudara Terdeteksi pada Stadium Lanjut, Deteksi Dini Tingkatkan Peluang Kesembuhan

1 week ago 8
70% Kasus Kanker Payudara Terdeteksi pada Stadium Lanjut, Deteksi Dini Tingkatkan Peluang Kesembuhan Ilustrasi(Dok FujiFilm)

TUJUH dari sepuluh kasus kanker payudara di Indonesia baru terdeteksi pada tahap lanjut. Menurut Global Cancer Observatory (2022), lebih dari 400.000 kasus kanker baru tercatat di Indonesia, dan bagi banyak perempuan, diagnosis datang ketika pilihan pengobatan sudah semakin terbatas. 

Padahal, penelitian menunjukkan bahwa deteksi dini dapat meningkatkan tingkat kelangsungan hidup hingga 98%. Meski angka ini mengkhawatirkan, banyak perempuan masih ragu atau bahkan menghindari pemeriksaan. Alasannya beragam: kurangnya kesadaran, stigma sosial, atau ketakutan terhadap prosedur medis itu sendiri. 

Di banyak komunitas di Indonesia, pemeriksaan payudara masih dianggap tabu. Beberapa perempuan merasa malu, sementara yang lain khawatir menjadi beban bagi keluarga jika didiagnosis dengan penyakit serius. Tragisnya, keraguan ini menyebabkan 70% kasus baru ditemukan ketika penyakit sudah berkembang lebih lanjut.

Menanggapi tantangan ini, Fujifilm Indonesia dan MedicElle Clinic meluncurkan program "CancerFree Towards a Healthy Family," yang menyediakan mammografi 3D gratis bagi 100 perempuan. 

Bagi banyak perempuan, ketakutan terhadap rasa sakit menjadi salah satu alasan utama menghindari mammografi. Namun, berkat kemajuan teknologi medis, pengalaman ini kini menjadi jauh lebih nyaman. Teknologi mammografi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Fujifilm Indonesia tidak hanya mengurangi ketidaknyamanan, tetapi juga mempercepat proses deteksi dengan akurasi tinggi serta paparan radiasi yang lebih rendah.

"Kami percaya bahwa layanan kesehatan adalah hak dasar bagi setiap orang," ujar Masato Yamamoto, Presiden Direktur PT Fujifilm Indonesia. 

"Fujifilm Indonesia hadir bukan hanya dengan teknologi, tetapi juga sebagai mitra dalam meningkatkan kesadaran akan kanker payudara. Sangat menyedihkan bahwa 70% kasus masih terdeteksi terlambat. Kami ingin mengubah itu dengan membuat pemeriksaan lebih mudah diakses dan tidak lagi menakutkan bagi perempuan," lanjutnya. 

Kesempatan yang Mengubah Hidup

Ratna Setyarahajoe adalah salah satu perempuan yang mengikuti program ini. Duduk di ruang tunggu MediElle Clinic, ia tampak tenang, meski di dalam hati terselip kegelisahan. Memiliki riwayat kanker dalam keluarga membuatnya lebih sadar akan risiko yang dihadapi. 

"Kami sering berbicara tentang kanker payudara. Saya hanya ingin memastikan tubuh saya sehat," ujarnya dengan senyum
lembut.

Setelah selesai menjalani pemeriksaan, Ratna membagikan pengalamannya menjalani pemeriksaan mammografi. "Saya merasa penting untuk menyebarkan informasi ini. Banyak perempuan yang masih belum tahu tentang pentingnya pemeriksaan payudara rutin," kata Ratna yang dengan semangat menjadi motivator bagi teman-temannya di kantor untuk melakukan hal yang sama.

"Saya bahkan tidak perlu mengubah posisi saya sendiri. Alatnya yang disesuaikan. Ini sangat memudahkan saya dalam proses pemeriksaan. Tidak ada rasa canggung, tidak ada rasa sakit yang menyiksa seperti dulu," kata Ratna.

Fujifilm Indonesia terus memperluas inisiatif ini. Selain berkolaborasi dengan MedicElle Clinic, perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai institusi kesehatan terkemuka di Indonesia untuk
meningkatkan akses terhadap deteksi dini. Beberapa kemitraan penting yang telah terjalin termasuk Mandaya Puri Hospital dan Universitas Udayana, di mana pemeriksaan gratis serta sesi edukasi kesehatan diselenggarakan untuk menjangkau lebih banyak perempuan.

Handra Effendi, Direktur PT Fujifilm Indonesia, menekankan pentingnya aksi kolektif dalam misi ini. "Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan merupakan bukti nyata dari komitmen kami untuk memastikan lebih banyak perempuan mendapatkan akses terhadap deteksi dini kanker payudara," ujarnya.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |