
SEORANG pengemudi menabrakkan mobil ke kerumunan orang di sebuah festival budaya Filipina di Vancouver pada Sabtu (26/4) malam. Peristiwa itu menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai puluhan lainnya dalam peristiwa yang oleh polisi disebut sebagai "hari tergelap" dalam sejarah kota tersebut.
Beberapa orang yang menghadiri festival membantu mengejar dan menahan pelaku. Kepolisian mengidentifikasi pria berusia 30 tahun itu memiliki riwayat interaksi dengan pihak berwenang terkait masalah kesehatan mental.
Polisi menyatakan korban tewas berusia antara 5 - 65 tahun. “Puluhan orang lainnya terluka, beberapa dalam kondisi kritis, dan beberapa belum teridentifikasi,” kata Kepala Sementara Kepolisian Vancouver, Steve Rai, dalam konferensi pers, Minggu (27/4).
Festival itu merupakan perayaan budaya dan keberagaman, memperingati Hari Lapu Lapu. Festival tahunan yang diselenggarakan komunitas Filipina di British Columbia, untuk mengenang seorang pemimpin pribumi yang melawan penjajahan Spanyol.
“Tindakan satu orang ini menghancurkan rasa aman kolektif kita. Sulit untuk menggambarkan betapa banyak nyawa yang selamanya berubah akibat ulah individu ini,” kata Rai kepada wartawan pada Minggu.
Belum ada motif yang diungkapkan. Polisi mengatakan tidak ada indikasi insiden ini merupakan aksi terorisme. “Tampaknya masalah kesehatan mental menjadi faktor utama di balik kejadian ini,” kata Wali Kota Vancouver, Ken Sim.
Pada Minggu (27/4), Perdana Menteri Kanada Mark Carney mengaku merasa "sangat hancur" atas serangan ini. Ia menekankan pihak berwenang tidak percaya ada “ancaman aktif” terhadap warga Kanada.
Carney mengonfirmasi sembilan orang tewas dan lebih dari 20 orang terluka “dalam apa yang digambarkan polisi Vancouver sebagai serangan dengan menabrakkan mobil.”
“Tadi malam, keluarga-keluarga kehilangan seorang saudara perempuan, saudara laki-laki, ibu, ayah, anak laki-laki, atau anak perempuan. Keluarga-keluarga itu kini menjalani mimpi buruk yang tidak pernah mereka bayangkan.”
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.00 waktu setempat saat seorang pria mengendarai SUV Audi hitam ke tengah kerumunan besar yang menghadiri Festival Hari Lapu Lapu di dekat East 43rd Avenue dan Fraser Street, kata polisi. Pelaku, seorang pria dari Vancouver, ditangkap di tempat kejadian.
Rai mengatakan pelaku diduga bertindak sendirian, merupakan satu-satunya penumpang di kendaraan tersebut. Saat ini pria itu masih ditahan. Polisi belum mengungkapkan identitas pelaku secara publik karena ia belum secara resmi didakwa.
Penyelidikan yang dipimpin Bagian Kejahatan Besar Kepolisian Vancouver masih berlangsung, dan polisi meminta masyarakat untuk menghubungi mereka jika memiliki informasi terkait insiden tersebut. Saksi mata yang menghadiri festival jalanan menggambarkan suasana penuh kekacauan.
“Ini sesuatu yang tidak pernah Anda harapkan untuk lihat seumur hidup Anda,” kata Kris Pangilinan, seorang jurnalis yang berbasis di Toronto, kepada CBC, penyiar publik Kanada. “[Pengemudi] itu menginjak gas dan menabrak ratusan orang. Seperti melihat bola bowling menghantam—semua pin bowling beterbangan ke udara.”
Ia melanjutkan, “Rasanya seperti zona perang... Tubuh-tubuh berserakan di tanah.”
Rekaman yang diambil setelah kejadian dan diverifikasi CNN menunjukkan jalanan yang dikelilingi pohon dengan stan makanan di kedua sisi, dipenuhi puing-puing. Beberapa orang terlihat tergeletak di tanah sementara petugas darurat memberikan pertolongan medis. Suara sirene terdengar dari kejauhan ketika pihak berwenang meminta masyarakat menjauh dari lokasi.
Sebuah SUV hitam dengan bagian depan yang ringsek tampak berada di tengah jalan dengan pintu pengemudi terbuka, saat seorang polisi memeriksa kendaraan tersebut.
Kota yang berduka
Penyelenggara festival jalanan, kelompok komunitas bernama Filipino BC, menulis dalam pernyataan di Instagram setelah kejadian fatal tersebut: “Kami masih mencari kata-kata untuk mengungkapkan duka mendalam akibat tragedi yang tidak masuk akal ini. Kami sangat berduka untuk keluarga dan para korban.”
“Saya merasa sangat sakit hati,” kata Perdana Menteri British Columbia, David Eby, dalam konferensi pers. “Saya rasa tidak ada warga British Columbia yang tidak pernah bersentuhan dengan komunitas Filipina,” katanya kepada wartawan di Vancouver, di mana pihak berwenang mengumumkan bendera Kanada akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung kota.
Jagmeet Singh, pemimpin Partai Demokrat Baru Kanada, menghadiri festival tersebut namun pergi beberapa saat sebelum kejadian. “Saya baru saja berada di sana, dan saya membayangkan wajah anak-anak yang saya lihat tersenyum dan menari,” katanya kepada CTV News. “Ini benar-benar mengerikan, saya bahkan tidak tahu harus berkata apa.”
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan para korban dalam “tragedi yang tak terkatakan ini” tidak akan dilupakan. Para diplomat dan staf Filipina di Vancouver diperintahkan membantu para korban dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Kanada.
Serangan pada Sabtu malam ini terjadi tujuh tahun setelah seorang pria berusia 25 tahun menabrakkan mobil ke pejalan kaki di Toronto, menewaskan 10 orang. (CNN/Z-2)