
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menerima dukungan dari Eropa. Pemimpin negara-negara Eropa bergabung dalam Koalisi Bersedia (Coalition of the Willing) pada Kamis berkumpul di Paris untuk memberi dukungan jangka pendek bagi militer Ukraina.
Inisiatif tersebut dipimpin oleh Inggris dan Prancis untuk mempertahankan kesepakatan di Ukraina dan menjamin perdamaian. Prancis menjanjikan bantuan militer senilai 2 miliar euro untuk Ukraina.
Koalisi tersebut dinilai mencerminkan kekhawatiran Eropa bahwa AS tidak lagi mewakili dukungan yang kuat bagi Ukraina. Di antara mereka yang hadir dalam pertemuan yakni perdana menteri Inggris, Polandia, dan Italia serta sekretaris jenderal NATO dan wakil presiden Turki.
Pertemuan itu berlangsung setelah Zelensky setuju untuk melanjutkan pembicaraan gencatan senjata dan memastikan dimulainya kembali bantuan AS.
Presiden AS Donald Trump menjadi perantara terkait kesepakatan Rusia-Ukraina. Namun, serangkaian pembicaraan bilateral sejauh ini belum menghasilkan perubahan signifikan.
Zelensky berharap AS akan bersikap tegas dalam menghadapi tuntutan Rusia yang mengajukan syarat mencabut sanksi untuk gencatan senjata di Laut Hitam. Moskow mengatakan gencatan senjata maritim tersebut baru bisa terlaksana jika sanksi dari Barat terhadap perdagangan makanan dan pupuk Rusia dicabut.
"Saya harap begitu (AS akan tegas). Semoga Tuhan memberkati, mereka akan melakukannya. Tapi kita lihat saja nanti," kata Zelensky.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan delegasi Rusia dan Ukraina telah menyetujui gencatan senjata di Laut Hitam setelah tiga hari pembicaraan terpisah dengan pejabat Amerika di Arab Saudi. Namun beberapa jam kemudian, Kremlin merilis daftar persyaratan.
Tuntutan Rusia termasuk untuk pencabutan sanksi Barat terhadap lembaga keuangan yang terlibat dalam perdagangan pertanian dan memulihkan akses mereka ke sistem pembayaran internasional Swift selaku jaringan yang memfasilitasi pengiriman pesan keuangan.
Trump mengatakan pemerintah AS sedang mencermati permintaan Moskow agar pembatasan dicabut. Namun, Uni Eropa bersikeras tidak akan mempertimbangkan pencabutan sanksi sebelum penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina. (BBC)