
SEJARAH baru tercipta di Kudus, Jawa Tengah, dengan dimulainya Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025. Ajang nasional ini khusus mempertandingkan cabang olahraga bela diri untuk pertama kalinya itu turut disemarakkan dua pesilat kawakan Indonesia yang juga dikenal di panggung internasional, Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman.
Upacara pembukaan digelar di dua lokasi sekaligus yaitu Djarum Arena Kaliputu dan Alun-alun Simpang Tujuh pada Sabtu (11/10). Momen tersebut menandai dimulainya rangkaian PON Bela Diri yang akan berlangsung hingga 26 Oktober mendatang.
Terobosan itu terselenggara berkat kolaborasi KONI Pusat dan Djarum Foundation. Acara pembukaan ditandai dengan seremoni oleh Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman. Turut hadir Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, dan Deputi II Kemenpora Bidang Pengembangan Industri Olahraga Raden Isnanta, dan petinggi Djarum.
Suasana pembukaan di Djarum Arena semakin semarak saat Yayan Ruhian dan Cecep Arif Rahman mempersembahkan aksi bela diri. Keduanya mencuri perhatian penonton melalui perpaduan teknik silat tradisional dan seni pertunjukan.
Ketua Panitia PON Bela Diri Kudus 2025 sekaligus perwakilan Djarum Foundation, Ryan Gozali, menyampaikan apresiasi atas dukungan dan partisipasi seluruh kontingen dari berbagai provinsi.
Dia menyebut perhelatan tersebut dirancang tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga untuk dedikasi atlet-atlet bela diri Indonesia.
“Tujuannya bukan sekadar menghadirkan hiburan bagi penonton, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan pemantik semangat bagi para atlet untuk menampilkan performa terbaik mereka di arena PON Bela Diri Kudus 2025,” ujar Ryan.
Setelah seremoni pembukaan di Djarum Arena, acara berlanjut dengan defile kontingen dari sepuluh cabang olahraga bela diri yang dipertandingkan. Mereka berjalan kaki menuju Alun-alun Simpang Tujuh lalu disambut dengan Tari Kretek khas Kudus.
Warga Kudus turut antusias memadati alun-alun untuk menyaksikan rangkaian hiburan dan pertunjukan bela diri. (Z-1)