Ilustrasi(freepik)
KABAR duka datang dari keluarga YouTuber dan content creator Jerome Polin. Sang ayah, Marojahan Sintong Sijabat, meninggal dunia di Surabaya pada 30 Oktober 2025 setelah mengalami komplikasi serius. Menurut pendeta Andri Purnawan yang mendampingi keluarga di rumah sakit, almarhum sempat mengalami penyumbatan pada usus yang kemudian memicu penyumbatan di paru-paru hingga akhirnya meninggal dunia.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena kondisi penyumbatan paru atau emboli paru merupakan salah satu gangguan serius yang bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani. Secara medis, emboli paru terjadi ketika pembuluh darah di paru-paru tersumbat. Umumnya akibat gumpalan darah yang terbentuk di bagian tubuh lain, terutama di kaki, dan kemudian terbawa aliran darah menuju paru-paru.
Penyebab terjadinya penyumbatan paru
Pada sebagian besar kasus, emboli paru bermula dari trombosis vena dalam (deep vein thrombosis atau DVT), yakni kondisi ketika darah menggumpal di pembuluh vena bagian dalam, biasanya di kaki atau panggul. Saat gumpalan ini terlepas, maka dapat mengalir ke jantung dan masuk ke arteri pulmonalis, pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke paru-paru. Akibatnya, aliran darah ke jaringan paru tersumbat dan sebagian jaringan bisa mengalami kerusakan atau bahkan kematian.
Selain gumpalan darah, penyumbatan juga dapat disebabkan gelembung udara, lemak dari tulang yang patah, bagian dari tumor, atau bahkan infeksi berupa kumpulan bakteri dan jamur. Dalam beberapa kasus langka, cairan ketuban juga bisa menjadi pemicu, terutama pada ibu hamil atau pasca melahirkan.
Gejala yang perlu diwaspadai
Gejala emboli paru sangat bervariasi tergantung pada luasnya bagian paru yang terdampak dan kondisi jantung serta paru pasien. Beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai antara lain:
- Sesak napas tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
- Nyeri dada yang bertambah berat saat menarik napas atau menjalar ke leher, bahu, dan lengan.
- Batuk berdarah atau berdahak.
- Pusing hingga pingsan.
- Pembengkakan atau nyeri di betis, tanda adanya gumpalan darah di kaki.
- Detak jantung cepat dan tidak teratur.
- Warna kebiruan pada bibir atau ujung jari (sianosis).
- Keringat berlebihan atau nyeri punggung.
Gejala ini tidak bisa dianggap sepele. Bila tiba-tiba mengalami sesak napas, nyeri dada, atau batuk berdarah sebaiknya segera periksa ke dokter.
Penanganan cepat dapat meminimalisir risiko kematian dan mencegah kerusakan paru yang lebih luas. Selain itu, bagi orang yang memiliki riwayat trombosis vena dalam (DVT), pemeriksaan rutin sangat penting untuk mencegah gumpalan darah berpindah ke paru-paru.
Meski belum ada pernyataan resmi dari keluarga Jerome mengenai rincian medis meninggalnya ayahnya. Namun, kasus ini menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap gejala penyumbatan paru dan segera mencari bantuan medis jika mengalaminya. (alodokter/mediaindonesia/Z-2)


















































