Waspada Nokturia Gejala Gagal Ginjal, ini Cara Mencegahnya

21 hours ago 4
Waspada Nokturia Gejala Gagal Ginjal, ini Cara Mencegahnya Ilustrasi(freepik)

GANGGUAN ginjal kerap berkembang tanpa gejala berarti hingga mencapai tahap serius. Salah satu tanda awal yang sering diabaikan adalah kebiasaan buang air kecil berulang di malam hari, atau nokturia. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai masalah saluran kemih, padahal bisa menjadi peringatan dini adanya penurunan fungsi ginjal.

Waspadai Gejala Gagal Ginjal: Nokturia Bisa Jadi Tanda Awal

Ginjal merupakan organ vital yang berperan penting dalam menyaring kotoran dan menjaga keseimbangan cairan tubuh. Namun ketika fungsinya menurun, berbagai gejala bisa muncul tanpa disadari salah satunya adalah nokturia, atau sering buang air kecil di malam hari.

Nokturia terjadi karena ginjal tidak mampu menyerap kembali air dari urine untuk mengurangi volumenya dan memekatkannya seperti yang biasanya terjadi pada malam hari. Akibatnya, produksi urine tetap tinggi meski tubuh seharusnya beristirahat.

Inilah sebabnya banyak orang dengan gangguan ginjal sering terbangun berkali-kali untuk buang air kecil di malam hari.

Selain nokturia, terdapat sejumlah tanda lain gagal ginjal yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Perubahan frekuensi buang air kecil jumlah urine bisa menurun drastis atau justru lebih banyak dari biasanya.
  • Urine berbusa atau berdarah, menandakan adanya protein atau darah dalam urine.
  • Pembengkakan pada tubuh akibat penumpukan cairan di wajah, kaki, atau tangan.
  • Kelelahan berlebihan karena tubuh kekurangan sel darah merah.
  • Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.
  • Mual dan muntah karena penumpukan racun dalam darah.

Langkah Diagnosis Gagal Ginjal

Jika mengalami nokturia atau gejala lain yang mencurigakan, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Proses diagnosis gagal ginjal umumnya dilakukan melalui beberapa pemeriksaan:

  • Tes darah untuk menilai fungsi ginjal melalui kadar kreatinin dan laju filtrasi glomerulus (GFR).
  • Tes urine guna mendeteksi adanya protein, darah, atau tanda-tanda lain kerusakan ginjal.
  • Pemeriksaan pencitraan seperti USG atau CT scan untuk melihat ukuran dan kondisi ginjal.
  • Biopsi ginjal, jika diperlukan, untuk memastikan penyebab kerusakan.

Diagnosis yang akurat sangat penting agar dokter dapat menentukan langkah pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi pasien.

Cara Mencegah Gagal Ginjal

Beberapa langkah berikut dapat membantu mencegah gagal ginjal dan menjaga kesehatan ginjal:

  • Kontrol tekanan darah.
  • Kelola kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes.
  • Hindari konsumsi obat pereda nyeri secara berlebihan.
  • Cukupi asupan cairan setiap hari.
  • Hindari rokok dan alkohol.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, terutama bagi yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau usia di atas 40 tahun.

Pengobatan Gagal Ginjal

Tujuan utama pengobatan gagal ginjal adalah memperlambat perkembangan penyakit, mengurangi gejala, dan mencegah komplikasi. Beberapa metode penanganan yang umum dilakukan meliputi:

  • Perubahan gaya hidup seperti mengurangi garam, membatasi asupan protein, menjaga berat badan ideal, dan rutin berolahraga.
  • Pemberian obat untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi pembengkakan, menstabilkan kadar gula darah, atau mengatasi anemia.
  • Dialisis (cuci darah) bagi pasien dengan fungsi ginjal yang sangat menurun.
  • Transplantasi ginjal bagi pasien dengan gagal ginjal stadium akhir.

Setiap pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi individu. Karena itu, konsultasi rutin dengan dokter sangat disarankan untuk memantau perkembangan penyakit dan efektivitas terapi.

Kapan Harus ke Dokter?

Jangan abaikan gejala seperti sering buang air kecil di malam hari. Meskipun bisa berkaitan dengan gangguan saluran kemih, nokturia juga dapat menjadi tanda awal gagal ginjal. Segera periksa ke dokter jika frekuensi buang air kecil meningkat, urine berubah warna menjadi gelap atau berbusa, muncul pembengkakan di wajah, tangan, atau kaki, rasa lelah berkepanjangan, serta sesak napas tanpa sebab jelas.

Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut agar kualitas hidup tetap terjaga.

Sumber: Halodoc

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |