3 hours ago
1
Seorang mantan tahanan Palestina (tengah) usai dilepaskan oleh Israel(AFP/ZAIN JAAFAR )
WARGA Palestina di Jalur Gaza menyambut kedatangan para tahanan yang dibebaskan dari penjara Israel, Senin (13/10). Puluhan orang tiba di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, di Gaza selatan disambut keluarga dan kerabat yang telah lama menanti.
Sejumlah mantan tahanan membagikan pengalaman mereka setelah kembali dari masa penahanan.
Abdallah Abu Rafe menyebut momen pembebasannya sebagai sesuatu yang tak ternilai.
"Kami berada di rumah jagal, bukan penjara. Sayangnya, kami berada di rumah jagal yang disebut penjara Ofer. Banyak pemuda masih di sana. Situasi di penjara-penjara Israel sangat sulit. Tidak ada kasur. Mereka selalu mengambil kasur. Masalah makanan sulit. Keadaan di sana memang sulit," katanya dikutip Al Jazeera, Selasa (14/10).
Tahanan lain, Yasin Abu Amra, menggambarkan kondisi serupa. Menurutnya, dari segi makanan, penindasan dan pemukulan, semuanya buruk.
"Tidak ada makanan atau minuman. Saya belum makan selama empat hari. Mereka memberi saya dua permen di sini, dan saya memakannya," katanya.
Sementara itu, Saed Shubair mengaku sulit menggambarkan kebahagiaan setelah bebas.
"Perasaan itu tak terlukiskan," ucapnya.
"Melihat matahari tanpa jeruji adalah perasaan yang tak terlukiskan. Tanganku bebas dari borgol. Kebebasan itu tak ternilai harganya," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Israel telah membebaskan sekitar 250 warga Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup atau hukuman panjang, serta sekitar 1.718 orang lainnya yang ditahan dari Jalur Gaza selama konflik berlangsung.
PBB mengklasifikasikan kelompok terakhir tersebut sebagai korban penghilangan paksa. (Z-1)
