Wamen Fajar Dorong SMK Tingkatkan Profesionalitas Tenaga Kerja Migran Indonesia

3 hours ago 3
Wamen Fajar Dorong SMK Tingkatkan Profesionalitas Tenaga Kerja Migran Indonesia Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq (tengah).(dok. istimewa.)

WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menegaskan bahwa pendidikan vokasi di Indonesia kini telah menapaki arah baru yang lebih strategis, menguatkan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan mendorong semua SMK untuk menyiapkan tenaga migran profesional dan berdaya saing global.

Dalam kunjungan kerja ke SMKN 1 Kota Tasikmalaya, Wamen Fajar  menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan bentuk apresiasi langsung kepada sekolah dan para siswa yang telah menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menyiapkan diri menghadapi dunia kerja global.

“Saya datang bukan untuk seremoni, tapi ingin melihat langsung semangat dan kerja keras adik-adik serta para guru. Saya juga ingin memberikan dukungan agar mereka terus percaya diri dan bangga menjadi bagian dari pendidikan vokasi Indonesia,” ujar Wamen Fajar dalam keterangan resminya, Rabu (15/10).

Kedatangan mendadak Wamendikdasmen Fajar sempat membuat kepala sekolah dan para guru terkejut, namun juga bangga karena sekolah mereka mendapat perhatian langsung dari pemerintah pusat.

“Kami sempat kaget karena tidak menyangka Pak Wamen Fajar akan datang langsung tanpa pemberitahuan. Tapi kami sangat tersentuh, ini bukti perhatian nyata pemerintah pusat kepada dunia vokasi,” ujar Kepala SMKN 1 Kota Tasikmalaya.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Fajar menilai SMKN 1 Kota Tasikmalaya telah menunjukkan praktik baik pendidikan vokasi yang memadukan penguasaan keterampilan, karakter, dan kesiapan mental sehingga bisa melahirkan tenaga migran yang profesional. Ia pun mendorong semua SMK baik negeri maupun swasta memiliki spirit yang sama seperti SMKN 1 Tasikmalaya.

Tahun ini, 22 siswa sekolah tersebut akan diberangkatkan ke Jepang melalui program Special Skill Worker (SSW), bekerja di sektor perhotelan dan layanan kebersihan setelah menjalani pelatihan intensif bahasa Jepang dan beberapa keterampilan yang dibutuhkan perusahaan di Negeri Sakura tersebut.

Lebih lanjut, Wamen Fajar menegaskan bahwa langkah penguatan pendidikan vokasi ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia unggul sebagai prioritas utama.

“Bapak Presiden Prabowo selalu menekankan pentingnya menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang profesional, terampil, dan disiplin, agar kita tidak hanya menjadi penonton dalam dunia kerja global, tapi mengisi kesempatan   kerja sehingga bisa mengurangi pengangguran,” ujar Wamen Fajar.

Ia juga menyampaikan bahwa Kemendikdasmen di bawah kepemimpinan Menteri Abdul Mu’ti telah menguatkan pendidikan vokasi dengan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

“Kami, di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di bawah kepemimpinan Pak Menteri Abdul Mu'ti sudah berkolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia untuk meningkatkan kompetensi pendidikan maupun lulusan SMK. Sudah melakukan penandatangah MoU bulan Maret lalu" ungkap Wamen Fajar.

Dalam kunjungan tersebut, Wamen Fajar melakukan dialog interaktif dengan puluhan siswa yang akan diberangkatkan ke Jepang tahun depan. Dalam dialog tersebut, Wamen Fajar berpesan agar mereka tidak memandang keberangkatan ke Jepang sekadar sebagai kesempatan bekerja, melainkan juga peluang untuk belajar dan terus berkembang.

“Ketika kalian berada di Jepang, jangan hanya bekerja dan menjadi pencari kerja atau _job seeker_. Belajarlah dari budaya, kedisiplinan, dan semangat inovasi mereka. Siapa tahu hari ini kalian staf, besok bisa jadi manajer, bahkan CEO. Jadilah kebanggaan keluarga dan diaspora Indonesia,” ujarnya disambut tepuk tangan siswa.

Salah satu siswi peserta program mengaku sangat bersyukur terpilih untuk mengukuti kelas persiapan berangkat ke Jepang. Ia melihat kesempatan ini sebagai jalan untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya.

“Saya ingin bekerja keras agar bisa membantu orang tua dan membangun masa depan yang lebih baik. Saya juga ingin belajar budaya kerja di Jepang supaya bisa membawa ilmu itu kembali ke Indonesia,” ujarnya dengan haru.

Mendengar harapan siswi tersebut, Wamen Fajar menyebut kisah seperti itu mencerminkan semangat siswa-siswi vokasi Indonesia yang pantang menyerah dan ingin mengubah nasib melalui pendidikan dan kerja keras.

“Inilah wajah nyata pendidikan vokasi kita,  memberi peluang mobilitas sosial yang sama bagi semua anak bangsa untuk menatap masa depan yang lebih baik" tutup Wamen Fajar. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |