
TAKBIRAN adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan pada saat perayaan Idul Adha. Meskipun banyak orang mengetahui bahwa takbiran dilakukan pada hari raya Idul Adha, sedikit yang mengetahui dengan jelas kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan takbiran tersebut.
Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci kapan waktu takbiran dimulai, kapan berakhir, serta tata cara pelaksanaannya yang sesuai dengan sunnah.
Kapan Takbiran Idul Adha Dimulai?
Takbiran pada Idul Adha dimulai pada pagi Hari Arafah (9 Dzulhijjah), tepatnya setelah salat Subuh. Pada hari ini, umat Islam disunnahkan untuk mulai mengumandangkan takbir sebagai bentuk rasa syukur dan pengagungan kepada Allah SWT.
Takbiran pada Hari Arafah ini menandakan dimulainya masa-masa penting dalam rangkaian ibadah haji dan juga merupakan bagian dari hari-hari yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah.
Waktu Takbiran Berlanjut hingga Hari Tasyrik
Takbiran tidak hanya terbatas pada Hari Arafah, tetapi juga dilanjutkan hingga akhir Hari Tasyrik, yaitu 13 Dzulhijjah. Dengan demikian, takbiran berlangsung selama lima hari berturut-turut, yaitu:
- Hari Arafah (9 Dzulhijjah) - Takbiran dimulai setelah salat Subuh.
- Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) - Takbiran terus dilantunkan sepanjang hari.
- Hari Tasyrik (11 Dzulhijjah) - Takbiran masih berlanjut.
- Hari Tasyrik (12 Dzulhijjah) - Takbiran berlanjut lagi.
- Hari Tasyrik (13 Dzulhijjah) - Takbiran berakhir pada waktu Ashar.
Jenis Takbiran yang Disunnahkan
Terdapat dua jenis takbiran yang dapat dilaksanakan selama periode Idul Adha:
1. Takbiran Muakkadah (Takbiran yang Ditekankan)
Ini adalah takbiran yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, terutama setelah melaksanakan salat fardhu baik berjamaah maupun sendirian. Takbiran ini dilakukan sepanjang lima hari mulai dari Hari Arafah hingga Hari Tasyrik.
2. Takbiran Mursal:
Takbiran ini tidak terikat dengan waktu tertentu dan bisa dilantunkan kapan saja, baik di siang hari maupun malam hari, selama periode Dzulhijjah hingga akhir Tasyrik. Takbiran mursal ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak takbir sebagai ungkapan rasa syukur dan ibadah yang tidak terbatas waktu.
Keutamaan Takbiran pada Idul Adha
Takbiran memiliki berbagai manfaat dan keutamaan, di antaranya:
- Meningkatkan Ketakwaan: Takbiran adalah bentuk pengagungan terhadap Allah SWT yang meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan seseorang.
- Syiar Agama: Takbiran juga menjadi salah satu syiar Islam yang terlihat nyata di masyarakat. Ini menandakan kebesaran Allah dan kekuatan umat Islam dalam mengagungkan-Nya.
- Mempererat Ukhuwah Islamiyah: Dengan bersama-sama melantunkan takbir, baik di masjid, rumah, maupun di tempat umum, umat Islam dapat saling berbagi kebahagiaan dan mempererat hubungan sesama.
Penutup
Takbiran Idul Adha adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha. Disunnahkan untuk melaksanakan takbiran sejak pagi Hari Arafah hingga sore Hari Tasyrik, baik dengan takbiran muakkadah setelah salat fardhu maupun takbiran mursal yang bisa dilantunkan kapan saja.
Takbiran ini tidak hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
Dengan melaksanakan takbiran, kita menunjukkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan dan juga sebagai pengingat bahwa Allah-lah yang Maha Besar. Selamat Idul Adha. (Z-10)