
DOKTER Subspesialis Infeksi dan Penyakit Tropis Mulya Rahma Karyanti mengungkapkan manfaat vaksinasi influenza dan Tdap bagi ibu hamil mampu memberikan perlindungan bagi bayi yang telah lahir hingga usia enam bulan.
"Pada usia 0-2 bulan pertama kehidupan, tubuh bayi belum mampu memproduksi antibodi terhadap pertusis dan belum mendapatkan antibodi dari vaksinasi sama sekali. Pada rentang usia 0-6 bulan, perlindungan pada bayi terjadi melalui transfer antibodi lewat plasenta. Maka dari itu, ibu hamil perlu mendapatkan vaksinasi Tdap yang dapat diberikan mulai trimester kedua," kata Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) itu dikutip Rabu (26/2).
Pasalnya, pada bayi yang baru lahir hingga usia dua bulan, belum memiliki pertahanan atau antibodi terhadap virus termasuk influenza dan tetanus, difteri dan pertusis (Tdap), sehingga vaksinasi influenza dan Tdap bagi ibu hamil mampu memberikan perlindungan bagi bayi sebelum dilakukan vaksinasi pertama yakni DPT.
Selain vaksinasi, Mulya juga merekomendasikan agar menggunakan masker bila berada di tempat yang berisiko tertular virus, mencuci tangan.
"Nah, itu tetap kita harapkan kita tetap terapkan di masyarakat dan itu bisa memutuskan penularan," jelasnya.
Lebih lanjut, ia merekomendasikan bagi anak yang mengalami batuk yang panjang hingga nafas kembang kempis dan bunyi agar dapat membawa anak ke rumah sakit untuk diperiksa dan mendapatkan perawatan yang tepat.
"Insting ibu kalau sudah kayanya berat ya, sudah nggak bisa makan, sudah sesak sekali, nggak mau makan minum jangan dipaksakan nanti
malah bahaya bisa tersedak ke dalam paru jika kondisi batuk berat seperti itu," katanya.
Sebab, batuk tersebut berpotensi menyebabkan henti napas sehingga anak harus segera dibawa ke rumah sakit.
Terlebih bila anak memiliki penyerta atau komorbid seperti asma, atau kelainan jantung mampu memperberat kondisi anak.
Batuk pertusis, kata dia, kadang diketahui juga sebagai batuk seratus hari atau batuk rejan, hal ini menjadi hal yang patut diperhatikan oleh para orangtua sebab dapat berakibat fatal.
"Batuk-batuk sampai nggak bisa narik napas dan berat buat bayi itu bisa sampai biru, akibatnya makin menginfeksi karena ada bakteri pertusisnya yang nyerang saluran napasnya," pungkasnya. (Ant/Z-1)