Sejumlah siswa memperlihatkan poster anti bullying saat kampanye di Madrasah Tsanawiyah Swasta (MtsS) Harapan Bangsa (HBS) Desa Kuta Padang, Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, Kamis (15/5/2025).(Antara)
REKTORAT Universitas Udayana (Unud) Bali telah membentuk tim investigasi khusus guna menyelidiki meninggalnya mahasiswa Timothy Anugrah Saputra, yang diduga menjadi korban perundungan.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyampaikan hal ini setelah menghadiri rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto di kediamannya di kawasan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Minggu (19/10).
"Pihak rektor sudah membentuk tim untuk menginvestigasi, mengecek apa yang sebenarnya terjadi," ujarnya.
Brian juga menjelaskan bahwa pihak kampus menyediakan layanan pendampingan bagi keluarga korban serta pihak lain yang terkait.
Ia menegaskan bahwa kementeriannya akan terus memantau perkembangan kasus ini demi menjamin proses yang adil dan transparan.
Lebih lanjut, Brian menilai insiden ini sebagai momen reflektif bagi seluruh komunitas akademik agar lebih peduli terhadap kondisi psikologis mahasiswa di lingkungan kampus.
"Banyak kasus yang sifatnya tertutup, padahal itu yang perlu dicermati bersama. Kami ingin kampus membangun atmosfer yang saling peduli dan mendukung," tuturnya.
Timothy Anugrah Saputra, 22, mahasiswa semester VII Program Studi Sosiologi Unud, ditemukan meninggal dunia pada Rabu (15/10). Ia diduga mengakhiri hidupnya sendiri setelah mengalami tekanan mental akibat perundungan.
Kasus ini menyulut reaksi luas dari masyarakat, apalagi setelah beredarnya tangkapan layar percakapan di grup WhatsApp yang memperlihatkan korban menjadi bahan olokan. Ironisnya, setelah kejadian tersebut, beberapa mahasiswa Unud justru menyampaikan komentar yang dianggap merendahkan korban di media sosial, memicu kecaman publik secara masif di dunia maya. (Ant/E-4)


















































