Umrah Mandiri, ASPHIRASI Nilai Momentum Travel Bertransformasi "Naik Kelas"

5 hours ago 1
Umrah Mandiri, ASPHIRASI Nilai Momentum Travel Bertransformasi Ilustrasi(Dok Baznas)

Disahkannya kebijakan Umrah Mandiri oleh pemerintah memantik  berbagai tanggapan dari travel atau pelaku industri perjalanan ibadah umrah dan haji. Di antaranya, Aliansi Pengusaha Haramain Seluruh Indonesia (ASPHIRASI) memandang kebijakan ini bukan sebagai ancaman, melainkan sebagai momentum bagi Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) untuk bertransformasi dan "naik kelas."

Sekretaris Jenderal ASPHIRASI, Retno Anugerah Andriyani, menegaskan  kehadiran opsi umrah mandiri justru harus memacu para pelaku usaha untuk meningkatkan nilai layanan. 

"Ini saatnya industri travel umrah berinovasi, bukan mundur dari persaingan. Peran kita akan bergeser dari sekadar penjual paket menjadi konsultan ibadah dan pelindung jamaah," ujar Retno melalui keterangan resminya yang diterima Media Indonesia, Minggu ( 26/10).

Hemat dia, terdapat sejumlah area kritis yang perlu menjadi fokus PPIU untuk tetap relevan dan unggul melalui inovasi dan digitalisasi yakni manfaatkan teknologi untuk menciptakan layanan yang lebih efisien dan transparan.

Pertama, peningkatan SDM dengan meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia agar mampu memberikan pendampingan ibadah yang berkualitas.
Kedua, paket yang fleksibel,menghadirkan berbagai pilihan paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan jemaah yang semakin dinamis.
Ketiga, pendampingan berbasis pengalaman atau  Customer Experience yakni memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah jemaah dari awal hingga pulang.

"Mayoritas jemaah Indonesia, dengan karakternya yang beragam, tetap membutuhkan pendampingan yang menyeluruh. Di sinilah nilai utama PPIU," tegas Retno yang juga Direktur Utama PT Hajar Aswad Mubaroq ini. 

"Kita justru harus memimpin transformasi ini, dengan menjaga amanah sebagai fondasi utama," sambungnya.

Hadapi Risiko

Di sisi lain, Retno juga mengingatkan calon jemaah tentang sejumlah risiko yang mengintai dalam perjalanan umrah mandiri yakni tingginya resiko penipuan. Transaksi perorangan tanpa perantara travel terpercaya rentan terhadap penipuan.

Berikutnya, minimnya pendampingan yakni tidak adanya bimbingan ibadah yang memadai dan pendampingan dalam situasi darurat, seperti sakit, kecelakaan, atau meninggal dunia di Arab Saudi.

Risiko lainnya, biaya dan tenaga ekstra sehingga jemaah umrah mandiri  harus siap mengatur segala sesuatunya sendiri, termasuk menanggung biaya tak terduga dan mempersiapkan tenaga serta pikiran yang lebih besar.

Retno menutup dengan pesan kolaboratif,hemat dia  PPIU tidak akan tergantikan, melainkan akan menjadi mitra utama dalam ekosistem umrah yang baru. Kolaborasi dengan platform digital juga disebutnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat layanan haji dan umrah nasional.
Bagi jemaah yang tetap memilih umrah mandiri, Retno menyarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan travel atau  PPIU terpercaya. 

"Sehingga perjalanan ibadah umrah tetap dapat dipersiapkan dengan lebih matang, aman, dan nyaman," pungkasnya.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |