UIII-HCHF Bersiap Gelar Konferensi Internasional untuk Perkuat Persaudaraan Manusia Lintas Negara

3 hours ago 2
UIII-HCHF Bersiap Gelar Konferensi Internasional untuk Perkuat Persaudaraan Manusia Lintas Negara UIII-HCHF Bersiap Gelar Konferensi Internasional untuk Perkuat Persaudaraan Manusia Lintas Negara(UII)

JAKARTA bersiap menjadi tuan rumah pertemuan internasional untuk mendorong kehidupan damai di tengah keberagaman. Konferensi Internasional tentang Persaudaraan Manusia, yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) dan Komite Tinggi Persaudaraan Manusia (HCHF) dari Abu Dhabi, dijadwalkan berlangsung pada 29–30 Juli 2025 di Jakarta.

Dengan tema “Memajukan Persaudaraan Manusia di Tengah Ketidakpastian Global: Menuju Peradaban Dunia yang Damai dan Sejahtera”, konferensi ini akan dibuka dengan serangkaian pidato utama, empat diskusi panel, serta peluncuran resmi ‘Indonesian Institute for Human Fraternity’—sebuah institusi di linkungan UIII yang akan menjadi pusat kajian, dialog, dan aksi kolaboratif dalam memajukan nilai-nilai persaudaraan manusia di tingkat nasional maupun global.

“Konferensi ini merupakan bagian dari kerja sama strategis yang tercantum dalam Nota Kesepahaman antara UIII dan HCHF,” ujar Rektor UIII, Prof. Jamhari Makruf. “Ini menjadi momentum penting bagi UIII untuk memperkuat jejaring global dan turut mendorong terciptanya perdamaian serta harmoni dalam keberagaman.”

Dr. Khalid AL-Ghaith, Sekretaris Jenderal HCHF, menekankan pentingnya acara ini secara lebih luas. Ia menyatakan, “Konferensi ini menandai semakin eratnya kemitraan antara HCHF dan UIII serta menegaskan kembali peran Indonesia dalam memajukan dialog global, pendidikan inklusif, dan inovasi etis yang berakar pada nilai-nilai Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia.”

Gagasan tentang persaudaraan manusia merupakan bagian dari komitmen bersama untuk hidup berdampingan secara damai, tanpa memandang perbedaan latar belakang. Gagasan ini mulai mendapat perhatian global setelah penandatanganan Dokumen Abu Dhabi tentang Persaudaraan Manusia atau “Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together” pada tahun 2019 oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar Ahmad Al-Tayyeb. Dokumen tersebut menjadi pijakan moral dalam mendorong kesatuan global lintas agama dan budaya.

Persiapan konferensi ini melibatkan koordinasi intensif selama berbulan-bulan antara tim UIII dan HCHF. “Tim gabungan kami telah bekerja sama untuk memastikan kelancaran seluruh rangkaian acara,” ungkap Ridwan al-Makassary, Ph.D., Ketua Pelaksana Konferensi. Ia juga menekankan bahwa komitmen kuat dari kedua institusi mencerminkan visi bersama untuk mengaktualisasikan nilai-nilai persaudaraan manusia melalui langkah-langkah nyata, kolaborasi strategis, dan dampak jangka panjang.

Penasihat Senior HCHF, Herizal Hazri, menekankan semangat kolaboratif yang menjadi fondasi perencanaan konferensi ini. “Di balik terselenggaranya acara ini, ada sinergi luar biasa antara tim UIII dan HCHF, yang dibangun melalui saling menghormati, kerja sama yang konsisten, dan komitmen pada misi bersama untuk menerjemahkan gagasan persaudaraan manusia ke dalam tindakan nyata. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi yang solid antar institusi dapat menghasilkan capaian yang bermakna,” ujarnya.

Sementara itu, Saiful Umam, Ph.D., selaku Pengarah Panitia Konferensi, menekankan pentingnya acara ini. “Konferensi ini merupakan langkah penting dalam mengintegrasikan prinsip persaudaraan manusia ke dalam lanskap akademik dan kebijakan global. Wawasan dan jaringan yang dibangun melalui konferensi ini memiliki potensi untuk mengubah cara kita memaknai solidaritas global,” ujarnya.

Konferensi ini akan dihadiri oleh sekitar 200 peserta dengan berbagai latar belakang, termasuk akademisi, pembuat kebijakan, tokoh agama, dan perwakilan masyarakat sipil dari berbagai negara. Sejumlah tokoh penting yang telah mengonfirmasi kehadirannya antara lain Prof. Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia; H.E. Mr. Abdulla Salem Al Dhaheri, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia dan ASEAN; serta Dr. (H.C.) Drs. Muhammad Jusuf Kalla, Ketua Majelis Wali Amanat UIII dan mantan Wakil Presiden Republik Indonesia. 

Seluruh sesi konferensi akan dilaksanakan dengan Aturan ‘Chatham House’ untuk mendorong dialog yang terbuka, jujur, dan berorientasi masa depan. Konferensi ini mencakup empat diskusi panel dengan pembicara ternama, yaitu: “Membangun Persaudaraan Lintas Batas” (Valeria Martano, Heidi Kühn, Emily Bojovic, Din Syamsuddin); “Hak dan Keadilan Sosial” (Fernand de Varennes, Irina Kunina, Azza Karam, Walid El Abed); “Peran Media dalam Menjembatani Perpecahan” (Farish A. Noor, Cherian George, Komaruddin Hidayat, Abdulaziz Al Marzouqi); “Perubahan Iklim, Krisis Global, dan Keadilan Lingkungan” (M. Rachmat Kaimuddin, Fitrian Ardiansyah, Nouhad Awwad, Nizhar Marizi).

Selain itu, konferensi ini akan ditutup dengan ‘Deklarasi Jakarta tentang Persaudaraan Manusia’ yang mencerminkan komitmen bersama untuk hidup berdampingan secara damai dan tanggung jawab. (RO/P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |