Prosesi pembukaan Bakti sosial yang digelar Tzu Chi bersama RS Murni Teguh dan Kodam III/Siliwangi.(MI/SUMARIYADI)
KESEHATAN masyarakat menjadi perhatian organisasi kemanusiaan. Salah satunya oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Bersama Rumah Sakit Murni Teguh Naripan Kota Bandung dan Kodam III/Siliwangi, yayasan menggelar bakti sosial Tzu Chi ke-152. Sejak screening hingga tindakan operasi pada 1-2 November, bakti sosial dilaksanakan di Rumah Sakit Murni Teguh, yang berada di Jalan Naripan, Kota Bandung.
"Bakti sosial merupakan upaya kami untuk meringankan beban masyarakat dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat," ungkap Ketua Tzu Chi International Medical Association (TIMA) dr Subekti Kartasasmita, Sabtu (1/11).
Pendaftar untuk kegiatan ini mencapai 590-an orang yang digelar selama satu bulan terakhir. Dalam screening, ada 400-an warga yang datang.
Mereka berasal dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Ciamis, Subang, Cianjur, dan Purwakarta.
Setelah proses sreening, akhirnya terpilih sekitar 200-an warga. Mereka bisa mendapatkan layanan operasi katarak, hernia, bibir sumbing dan celah langit pengangkatan tumor dan benjolan tubuh, tapi bukan kanker ganas.
Subekti menambahkan, untuk kegiatan ini, pihaknya melibatkn 40 dokter umum dan dokter bedah, bedah plastik, konstruksi, dokter mata dan dokter bedah anak. Mereka berasal dari Rumah Sakit Murni Teguh, RS Hasan Sadikin Bandung, RS Mata Cicendo, sert RS Cibabat.
Selain itu, juga ada 7 dokter yang berasal dari Jakarta. Sementara itu, ada 90 relawan yang terlibat sejak proses screening hingga operasi.
"Para dokter yang terlibat merupakan dokter yang memang tergerak htinya untuk membantu orang lain, bekerja ikhls dan fokus untuk menolong masyarakat yang membutuhkan," tambah Subekti.
Dalam bakti sosial, lanjut dia, Yayasan Buddha Tzu Chi berupaya menggalang hati untuk berbuat baik. Termasuk untuk pasien, yayasan berusah menggalang hati mereka untuk berbuat untuk diri sendiri dan orang lain.
Subekti menambahkan, Yayasan Buddha Tzu Chi menggelar bakti sosial yang dibedakan jenisnya, yakni bakti sosial besar dan kecil. Bakti sosial besar sudah menyangkut tindakan operasi, dan bakti sosial seperti membantu korban bencana serta bakti sosial sembako.
Bakti sosial di Bandung ini merupakan bakti sosial besar ke-152 yang dilakukan Tzu Chi di seluruh Indonesia.
RS Paripurna
Sementara itu, Direktur RS Murni Teguh Naripan, dr Ruly Sjambali menyatakan bakti sosial ini didukung RS Murni Teguh karena adanya kesamaan visi.
"Sebelumnya, RS Murni Teguh juga sudah menggelar beragam kegiatan sosial. Ketika bertemu Yayasan Tzu Chi, kami bertekad melakukan kegiatan sosial berskala besar, seperti bakti sosial kesehatan gratis yang dilakukan sekarang," tambahnya.
RS Murni Teguh Naripan merupakan rumah sakit kesepuluh, dari totl 11 Rumah Sakit Murni Teguh di Indonesia. Areal rumah sakit di Jalan Naripan ini sangat luas, sehingga memungkinkan untuk menggelar bakti sosial pengobatan dan operasi dengan jumlah pasien besar, tanpa mengganggu pelayanan dan pengobatan pasien biasa.
"RS Murni Teguh telah mendapatkan status paripurna. Kami memiliki peralatan modern dan canggih untuk jantung, kanker dan beragam masalah kesehatan lainnya," tandasnya.
Aksi bakti sosial ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Gubernur Jawa Barat menempatkan soal kesehatan ini sebagai visi utama. Gubernur sangat mengerti bahwa tanpa kesehatan yang baik kita tidak bisa berbuat banyak," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi.
Namun, ia mengakui, soal kesehatan ini tidak akan bisa terlaksana tanpa bantuan masyarakat. "Kami bersyukur karena Tzu Chi juga lahir untuk itu. Banyak bidang yang sudah dibantu yayasan."
Pada kesempatan yang sama, Panglima Kodam III Siliwangi Mayor Jenderal TNI Kosasih mengakui bakti sosial merupakan bentuk nyata kepedulian dan pengabdian pada masyarakat.
"Bakti sosial merupakan bentuk kepedulian kemanusiaan dan gotong royong. Ini adalah jati diri bangsa Indonesia," tegasnya.


















































