Turunkan Berat Badan, Cara Efektif Tekan Prediabetes

3 weeks ago 22
Turunkan Berat Badan, Cara Efektif Tekan Prediabetes Ilustrasi(Freepik.com)

PENURUNAN berat badan terbukti menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah kondisi prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2. Metode ini dinilai mampu memperbaiki sensitivitas insulin dan menormalkan kadar gula darah tanpa harus mengandalkan obat.

Prediabetes merupakan kondisi ketika kadar gula darah seseorang sudah di atas batas normal, namun belum cukup tinggi untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2. Jika tidak ditangani sejak dini, kondisi ini berisiko berkembang menjadi diabetes penuh.

“Penurunan berat badan sebesar kurang lebih tujuh persen dari berat awal sudah terbukti menurunkan risiko perkembangan menjadi diabetes,” kata dr. Ali Baswedan, Sp.PD, KEMD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Sub Endokrin Metabolik Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (4/11).

Menurutnya, kelebihan berat badan, terutama penumpukan lemak di sekitar perut, melemahkan kemampuan kerja insulin atau menurunkan sensitivitas insulin. “Akibatnya, gula darah cenderung meningkat dan meningkatkan risiko munculnya prediabetes. Semakin meningkat berat badan, semakin besar risikonya,” jelasnya.

Ali menambahkan, seseorang dengan obesitas, memiliki riwayat keluarga diabetes, jarang beraktivitas fisik, atau berusia di atas 40 tahun tergolong kelompok berisiko tinggi mengalami prediabetes. Upaya menurunkan berat badan akan mengurangi simpanan lemak tubuh, membuat tubuh lebih peka terhadap insulin, dan memperbaiki metabolisme.

“Berkurangnya lemak tubuh menurunkan peradangan atau inflamasi dalam tubuh dan mengurangi produksi zat kimia yang menghambat kerja insulin. Hasilnya, glukosa darah lebih mudah masuk ke sel dan gula darah menurun,” tuturnya.

Ali menekankan, target diet bukan sekadar menurunkan angka timbangan, melainkan memperbaiki komposisi tubuh. Penurunan lemak dan peningkatan massa otot akan membuat pembakaran glukosa di otot lebih optimal.

“Karena itu, kombinasi latihan beban untuk meningkatkan massa otot dan aerobik memberikan hasil terbaik,” ujarnya.

Ia mengingatkan, sebagian orang dengan prediabetes bisa kembali memiliki kadar gula darah normal setelah berhasil menurunkan berat badan. Namun hasilnya tergantung pada lamanya seseorang berada dalam kondisi prediabetes, fungsi pankreas, serta kemampuan mempertahankan berat badan ideal. “Jika berat badan naik lagi, kondisi pra-diabetes bisa muncul kembali,” kata Ali.

Ali menyebut prediabetes sebagai “lampu kuning” sebelum diabetes tipe 2. Meski demikian, kondisi ini masih bisa dikendalikan. 

“Menurunkan berat badan dengan cara sehat seperti makan seimbang dan aktif bergerak rutin bisa menormalkan gula darah tanpa obat. Kuncinya bukan obat, tetapi perubahan gaya hidup jangka panjang yang konsisten,” pungkasnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |