
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan bahwa fase kedua gencatan senjata di Jalur Gaza telah dimulai. Dalam unggahan di media sosial pada Selasa (14/10), ia menyatakan bahwa seluruh 20 sandera terakhir telah dibebaskan dari Gaza. Menurutnya, hanya korban tewas yang belum dikembalikan oleh Hamas kepada Israel.
"Kedua puluh sandera telah kembali dan merasa sebaik yang diharapkan," tulis Trump di Truth Social seperti dikutip Anadolu, Kamis (16/10).
"Beban berat telah terangkat, tapi pekerjaan belum selesai. Jenazah-jenazah belum dikembalikan seperti yang dijanjikan! Tahap Kedua dimulai sekarang juga," sebutnya.
Israel Minta Penundaan Fase Dua
Meskipun Trump mengeklaim fase kedua telah berjalan, media Israel i24news melaporkan pada Kamis (16/10) bahwa para pejabat Israel sudah memberi tahu Washington bahwa tahap lanjutan tidak bisa dimulai sebelum seluruh jenazah sandera dikembalikan.
Pemerintahan Benjamin Netanyahu juga dikabarkan menunda pembukaan kembali perbatasan Rafah, yang menjadi jalur bantuan utama, sampai pemulangan jenazah dilakukan.
Trump, dalam konferensi pers di Gedung Putih pada Rabu (15/10), mengakui bahwa proses pencarian jenazah masih berlangsung di tengah kerusakan besar di Gaza.
"Prosesnya mengerikan. Saya nyaris benci membicarakannya. Tapi mereka sedang menggali. Mereka benar-benar menggali," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (16/10).
"Ada area-area yang mereka gali, dan mereka menemukan banyak jenazah. Lalu mereka harus memisahkan jenazah-jenazah itu. Anda tidak akan percaya ini. Beberapa jenazah itu sudah lama berada di sana. Dan beberapa di antaranya berada di bawah reruntuhan. Mereka harus memindahkan reruntuhan," lanjutnya.
Hingga saat ini, sembilan jenazah telah diserahkan Hamas kepada Israel, sementara 19 lainnya masih belum dipulangkan. CNN melaporkan bahwa sayap militer Hamas menyatakan perlunya upaya signifikan dan peralatan khusus untuk mengevakuasi jenazah sandera yang tersisa.
Fase pertama gencatan senjata dimulai sejak Jumat (10/10) berkat proposal yang diajukan Trump pada 29 September. Dalam kesepakatan tersebut, Hamas berkewajiban memulangkan sandera yang masih hidup maupun yang telah meninggal dalam kurun waktu 72 jam. Seluruh sandera hidup telah dikembalikan ke Israel.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel juga diminta membebaskan warga Palestina dari penjara-penjaranya.
Hingga kini, ratusan tahanan telah dilepas, dari hampir 2.000 warga Palestina yang ditahan selama maupun sebelum agresi berlangsung.
Tahap lanjutan dari gencatan senjata direncanakan mencakup pembentukan pasukan multinasional, penyusunan mekanisme pemerintahan baru di Gaza dan pelucutan senjata Hamas.
Namun implementasi ini masih menunggu penyelesaian pemulangan jenazah yang menjadi syarat utama dari pihak Israel. (Fer/M-3)