Trump Tuduh Putin Bermain Api, Pertimbangkan Sanksi Baru ke Rusia

1 day ago 5
Trump Tuduh Putin Bermain Api, Pertimbangkan Sanksi Baru ke Rusia Ilustrasi(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait eskalasi serangan Moskow ke Ukraina.

Dalam pernyataannya di platform Truth Social pada Selasa (27/5), Trump menegaskan bahwa Putin tengah bermain api dan tidak menyadari besarnya pengaruh dirinya dalam mencegah kehancuran besar di Rusia. “Dia bermain api,” tulis Trump seperti dilansir The Guardian, Rabu (28/5).

“Putin tidak menyadari bahwa jika bukan karena saya, banyak hal yang sangat buruk sudah akan terjadi di Rusia dan maksud saya sangat buruk,” tambahnya.

Pernyataan ini disampaikan setelah komentar Trump pada Minggu (25/5) sebelumnya, di mana ia menyebut Putin telah benar-benar gila akibat rentetan serangan udara Rusia ke Ukraina yang berlangsung selama tiga malam berturut-turut.

Trump juga menyampaikan kebingungannya terhadap perubahan sikap Putin.

“Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin dari Rusia, tetapi sesuatu telah terjadi padanya,” sebutnya.

Pemberlakukan sanksi baru

Meski tidak merinci ancaman maupun langkah konkret, laporan dari Wall Street Journal dan CNN mengindikasikan bahwa Trump tengah mempertimbangkan untuk memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia dalam waktu dekat, meski keputusan final masih bisa berubah.

Kepada wartawan, Trump menyatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan peningkatan tekanan ekonomi terhadap Moskow. Sementara itu, Gedung Putih memastikan bahwa Presiden Trump tetap membuka semua opsi.

“Perang ini adalah kesalahan Joe Biden dan Presiden Trump telah menyatakan dengan jelas bahwa ia ingin melihat kesepakatan damai yang dinegosiasikan. Presiden Trump juga dengan cerdik telah mempertimbangkan semua opsi,” ujar Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt.

Sebelumnya, Presiden Biden telah menjatuhkan sejumlah sanksi besar terhadap Rusia sejak awal invasi. Namun, Trump memilih untuk menahan diri dari pemberlakuan sanksi yang disebutnya bisa menghancurkan perbankan Rusia.

Pernyataan tegas Trump kali ini mencerminkan perubahan sikapnya terhadap Putin, sosok yang dulu sering ia puji dan enggan ia kritik secara langsung.

Trump dibuat frustasi

Ketegangan memuncak menyusul kebuntuan dalam upaya negosiasi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, yang menurut Trump, membuatnya frustrasi.

Puncak dari ketegangan ini terjadi akhir pekan lalu saat Rusia meluncurkan serangan pesawat nirawak terbesar ke Ukraina dan menewaskan sedikitnya 13 warga sipil.

Serangan tersebut tetap dilancarkan meski sebelumnya, delapan hari lalu, Trump mengklaim telah melakukan komunikasi dengan Putin, di mana Presiden Rusia dikabarkan sepakat untuk segera memulai proses negosiasi damai.

Menanggapi situasi tersebut, Moskow menuduh Kyiv mencoba menggagalkan upaya perdamaian. Pihak Rusia menyatakan bahwa serangan udara yang mereka lancarkan merupakan respons atas meningkatnya serangan drone dari Ukraina yang menurut mereka menargetkan warga sipil Rusia.

Di tengah memburuknya situasi, tekanan politik terhadap Trump dari dalam negeri semakin meningkat.

Permainan sudah berakhir

Sejumlah anggota parlemen Amerika menyerukan langkah tegas terhadap Kremlin. Senator senior dari Partai Republik, Chuck Grassley mendesak Trump untuk mengirim pesan keras bahwa permainan sudah berakhir.

Sementara itu, Senator Lindsey Graham dari Republik dan Richard Blumenthal dari Demokrat bersama-sama menyerukan penerapan sanksi sekunder terhadap negara-negara yang terus membeli minyak, gas dan komoditas mentah dari Rusia. (Fer/I-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |