Trump Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Masih Berlaku

5 hours ago 3
Trump Tegaskan Gencatan Senjata Gaza Masih Berlaku Presiden Amerika Serikat Donald Trump.(Dok. Whitehouse.gov)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump memastikan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza masih berlaku meskipun Israel melancarkan serangan udara besar-besaran yang menewaskan sedikitnya 45 orang pada Minggu (19/10) waktu setempat.

Trump, yang menjadi mediator utama dalam kesepakatan gencatan senjata itu, menegaskan serangan Israel tidak berarti perjanjian damai tersebut runtuh.

“Ya, masih berlaku,” ujar Trump kepada wartawan di Gedung Putih.

Serangan terbaru tersebut terjadi di tengah saling tuding pelanggaran gencatan senjata baik oleh Israel maupun Hamas. Trump menyiratkan pelanggaran terhadap gencatan senjata tidak dilakukan oleh pimpinan Hamas melainkan oleh kelompok pemberontak kecil di dalamnya.  

“Kami ingin memastikan situasi dengan Hamas tetap damai. Ini akan ditangani dengan tegas, tetapi secara tepat," imbuh Trump.

Militer Israel sebelumnya mengklaim telah menyerang puluhan target milik Hamas di Gaza bagian selatan sebagai balasan atas dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh kelompok tersebut. Israel menuduh Hamas menembaki pasukannya di Rafah.

Badan pertahanan sipil Gaza menyebut serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya 45 orang di berbagai wilayah. Militer Israel menyatakan masih memeriksa laporan terkait korban sipil namun menegaskan telah kembali memberlakukan ketentuan gencatan senjata.

Seorang pejabat keamanan Israel juga mengatakan negaranya menangguhkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza akibat pelanggaran gencatan senjata itu. Israel sebelumnyq berkali-kali menghentikan pasokan bantuan yang memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah kritis.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan Hamas akan membayar mahal untuk setiap tembakan dan pelanggaran. Ia menegaskan respons militer akan semakin keras bila pelanggaran berlanjut.

Sementara itu, anggota biro politik Hamas, Izzat Al-Rishq, menegaskan pihaknya tetap berkomitmen pada gencatan senjata. Sebaliknya, Hamas menyebut Israel yang melakukan pelanggaran. Sayap militer Hamas juga menyatakan tidak mengetahui adanya bentrokan di Rafah.

“Israel terus melanggar kesepakatan dan menciptakan alasan lemah untuk membenarkan kejahatannya,” ujarnya.

Hamas sejauh ini telah membebaskan 20 sandera yang masih hidup dan sedang memulangkan jenazah mereka yang tewas. Hamas menyebut proses pencarian masih berlangsung dan membutuhkan bantuan teknis untuk mengevakuasi jenazah dari reruntuhan.

Pada Minggu, Israel menyerahkan 15 jenazah warga Palestina ke Gaza, sehingga total yang telah dikembalikan mencapai 150 jenazah. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |